Sri Mulyani Minta Klub Moge Pegawai DJP Dibubarkan
Murianews
Senin, 27 Februari 2023 08:11:43
Bahkan, Sri Mulyani melihat di berbagai media sosial jika telah beredar foto Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Moge bersama yang kemudian viral.
”Beberapa hari ini beredar di berbagai Media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Motor Gede (MoGe) bersama klub BlastingRijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar,” tulis Sri Mulyani dalam akun medsosnya seperti dikutip
Murianews.com, Senin (27/2/2023).
Baca: Sri Mulyani Sebut Penganiayaan yang Dilakukan Anak Mantan DJP Tidak Bisa DimaafkanMelihat hal itu, Sri Mulyani pun bergegas untuk mengambil sikap. Pertama, Sri Mulyani meminta agar semua pegawai pajak untuk menjelaskan dan menyampaikan kepada masyarakat terkait harta kekayaan.
”Jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah Harta Kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN,” tulis Sri Mulyani.
Dia juga meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Menurutnya, gaya hidup dengan mengendarai moge menimbulkan persepsi yang negatif terhadap DJP.
”Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP,” imbuhnya.
”Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP,” imbuhnya.
Baca: Sri Mulyani Copot Rafael Alun dari DJP Buntut Kelakuan AnaknyaSri Mulyani kemudian menegaskan, tidak sepatutnya pegawai DJP mengendarai Moge sekali pun itu milik sendiri dan diperoleh secara sah.”Bahkan apabila Moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi; mengendarai dan memamerkan Moge bagi Pejabat/Pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik,” terangnya.Menurutnya, hal ini mencederai kepercayaan masyarakat. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis Anwar
Murianews, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah mengetahui adanya komunitas motor gede (Moge) yang anggotanya berisikan pegawai di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu.
Bahkan, Sri Mulyani melihat di berbagai media sosial jika telah beredar foto Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Moge bersama yang kemudian viral.
”Beberapa hari ini beredar di berbagai Media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Motor Gede (MoGe) bersama klub BlastingRijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar,” tulis Sri Mulyani dalam akun medsosnya seperti dikutip
Murianews.com, Senin (27/2/2023).
Baca: Sri Mulyani Sebut Penganiayaan yang Dilakukan Anak Mantan DJP Tidak Bisa Dimaafkan
Melihat hal itu, Sri Mulyani pun bergegas untuk mengambil sikap. Pertama, Sri Mulyani meminta agar semua pegawai pajak untuk menjelaskan dan menyampaikan kepada masyarakat terkait harta kekayaan.
”Jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah Harta Kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN,” tulis Sri Mulyani.
Dia juga meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Menurutnya, gaya hidup dengan mengendarai moge menimbulkan persepsi yang negatif terhadap DJP.
”Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP,” imbuhnya.
Baca: Sri Mulyani Copot Rafael Alun dari DJP Buntut Kelakuan Anaknya
Sri Mulyani kemudian menegaskan, tidak sepatutnya pegawai DJP mengendarai Moge sekali pun itu milik sendiri dan diperoleh secara sah.
”Bahkan apabila Moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi; mengendarai dan memamerkan Moge bagi Pejabat/Pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik,” terangnya.
Menurutnya, hal ini mencederai kepercayaan masyarakat.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
