Pesan Jokowi Kepada Presiden Berikutnya: Harus Berani Hilirisasi
Murianews
Senin, 27 Februari 2023 06:17:26
Menurutnya, hilirisasi ini adalah untuk kemajuan Indonesia agar mampu mengelola bahan mentah yang ada di perut bumi. Kemudian hilirisasi ini juga diakui membuka lapangan pekerjaan yang cukup menjanjikan bagi tenaga kerja Indonesia.
”Apa pun risikonya pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi ini diteruskan, karena membuka lapangan kerja 10,5 juta,” kata Jokowi dalam pembukaan workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN), mengutip Youtube PAN TV, Senin (27/2/2023).
Baca: Resmikan Tol Semarang-Demak Seksi II, Jokowi Disambut DemoDia mengatakan Indonesia tidak boleh berbelok lagi atas keputusan hilirisasi yang memiliki konsekuensi menghentikan ekspor bahan mentah di segala bidang, sekalipun risikonya Indonesia bisa saja dimusuhi negara-negara lain.
”Jangan sampai berbelok lagi, yang namanya ekspor bahan mentah kita geser jadi ekspor barang setengah jadi atau barang jadi. Meskipun risikonya kita banyak dimusuhi negara-negara lain. Karena pabrik-pabrik di sana (negara lain), industri di sana menjadi setop karena bahan mentahnya tidak kita ekspor. Itu yang namanya hilirisasi,” jelasnya.
Jokowi juga menegaskan jika Indonesia akan terus berupaya menghentikan ekspor bahan mentah secara bertahap. Setelah nikel, kemudian bauksit, Indonesia juga akan menghentikan ekspor bahan mentah timah, tembaga, hingga emas.
”Apa yang akan kita dapatkan (dengan hilirisasi)? Banyak yang bertanya kepada saya, Pak ini setop, yang dapat perusahaan-perusahaan gede? Jangan keliru,” ujar Jokowi.
Baca: Diresmikan Jokowi, Tol Semarang-Demak Sesi II Diharap Jadi Tanggul Laut Pencegah RobDia menjelaskan, sebelum dilakukan hilirisasi, ekspor nikel hanya berada di angka Rp17 triliun. Kini setelah dilakukan hilirisasi nikel menjadi barang jadi dan barang setengah jadi, ekspor berkaitan nikel sudah di angka Rp450 triliun.”Dari situ lah negara mendapatkan yang namanya pajak penghasilan, pajak PPN, pajak karyawan, penerimaan negara bukan pajak, dapat bea ekspor. Kalau kita ikut tadi perusahaan itu, seperti di Freeport, kita dapat dividen, dapat royalti, dari situlah masuk sebagai penerimaan negara,” paparnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube PAN TV
Murianews, Semarang – Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada para calon presiden Indonesia yang akan datang, agar presiden yang akan datang dapat lebih berani untuk meneruskan hilirisasi di segala bidang.
Menurutnya, hilirisasi ini adalah untuk kemajuan Indonesia agar mampu mengelola bahan mentah yang ada di perut bumi. Kemudian hilirisasi ini juga diakui membuka lapangan pekerjaan yang cukup menjanjikan bagi tenaga kerja Indonesia.
”Apa pun risikonya pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi ini diteruskan, karena membuka lapangan kerja 10,5 juta,” kata Jokowi dalam pembukaan workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN), mengutip Youtube PAN TV, Senin (27/2/2023).
Baca: Resmikan Tol Semarang-Demak Seksi II, Jokowi Disambut Demo
Dia mengatakan Indonesia tidak boleh berbelok lagi atas keputusan hilirisasi yang memiliki konsekuensi menghentikan ekspor bahan mentah di segala bidang, sekalipun risikonya Indonesia bisa saja dimusuhi negara-negara lain.
”Jangan sampai berbelok lagi, yang namanya ekspor bahan mentah kita geser jadi ekspor barang setengah jadi atau barang jadi. Meskipun risikonya kita banyak dimusuhi negara-negara lain. Karena pabrik-pabrik di sana (negara lain), industri di sana menjadi setop karena bahan mentahnya tidak kita ekspor. Itu yang namanya hilirisasi,” jelasnya.
Jokowi juga menegaskan jika Indonesia akan terus berupaya menghentikan ekspor bahan mentah secara bertahap. Setelah nikel, kemudian bauksit, Indonesia juga akan menghentikan ekspor bahan mentah timah, tembaga, hingga emas.
”Apa yang akan kita dapatkan (dengan hilirisasi)? Banyak yang bertanya kepada saya, Pak ini setop, yang dapat perusahaan-perusahaan gede? Jangan keliru,” ujar Jokowi.
Baca: Diresmikan Jokowi, Tol Semarang-Demak Sesi II Diharap Jadi Tanggul Laut Pencegah Rob
Dia menjelaskan, sebelum dilakukan hilirisasi, ekspor nikel hanya berada di angka Rp17 triliun. Kini setelah dilakukan hilirisasi nikel menjadi barang jadi dan barang setengah jadi, ekspor berkaitan nikel sudah di angka Rp450 triliun.
”Dari situ lah negara mendapatkan yang namanya pajak penghasilan, pajak PPN, pajak karyawan, penerimaan negara bukan pajak, dapat bea ekspor. Kalau kita ikut tadi perusahaan itu, seperti di Freeport, kita dapat dividen, dapat royalti, dari situlah masuk sebagai penerimaan negara,” paparnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Youtube PAN TV