Rabu, 19 November 2025


Isu kerenggangan antara Jokowi dengan Partai NasDem mengemuka. Lebih lagi, Jokowi memanggil dan ketemu Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Usai menghadiri acara pembukaan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (29/1/2023), awak media pun menanyai Jokowi terkait isu reshuffle itu.

Mulanya, Jokowi diingatkan jika Rabu (1/2/2023) nanti merupakan Rabu Pon. Hari itu disebut sebagai hari keramat bagi Jokowi dan seringkali dijadikan momen untuk merombak kabinet.

’’Masa (pekan depan Rabu Pon)? Rabu Pon, benar? Ya nanti tunggu saja,’’ jawabnya, dikutip dari Solopos.com.

Baca: Kaesang Masuk Politik, Jokowi: Saya Enggak Ikut-Ikut

Wartawan lalu bertanya, apa isi pertemuan Jokowi dengan Paloh. Namun, Jokowi menyebut, pertemuan itu hal yang biasa-biasa saja.

Saat ditanya apakah pertemuannya dengan Paloh membahas perombakan kabinet, Jokowi menjawab, ’’Mau tahu saja.’’

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sabtu (28/1/2023), menanggapi soal kemungkinan perombakan atau reshuffle kabinet.Menurut dia, perombakan kabinet menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo. PDI Perjuangan, sebagai partai koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin, menyerahkan kapan hal tersebut dilakukan.’’Kalau reshuffle kan hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden (Joko Widodo) dan itu kewenangan Bapak Presiden,’’ kata Hasto di Bandung, Jawa Barat.Meski begitu, lanjut Hasto, sebagai partai pendukung Pemerintah, PDIP telah memberikan berbagai masukan. Hanya saja, pihaknya belum bisa membeberkan nama-nama siapa saja yang terkait perombakan Kabinet Indonesia Maju karena hal tersebut berkaitan dengan masa depan seseorang.’’Tentu saja sebagai partai kami memberikan masukan, tapi terkait dengan nama, ada aspek-aspek teknis. Ini menyangkut masa depan seseorang. Kami mohon maaf tidak bisa menyampaikan,’’ tambahnya. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler