Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, tim akan mengecek apakah tomat yang dibuang petani itu dalam kondisi busuk atau tidak. Sekali pun tidak begitu banyak, tetapi aksi petani itu saat ini menjadi perhatian publik.
”Saya sudah tunjuk ke lapangan buat cek . Yang dibuang buangkan nggak banyak. Kita lihat nanti seperti apa, situasi di lapangan seperti apa jangan jangan barang busuk. Kita nggak tahu faktanya seperti apa,” ujar Prihasto, mengutip
, Selasa (24/1/2023).
Namun, menurutnya kasus seperti ini seharusnya ditangani terlebih dahulu oleh pemerintah daerah. Terutama, dia bilang perhatian dari Dinas Pertanian daerah
”Jangan lupa juga ada Dinas Pertanian, dinas pertanian bukan di bawah Kementan . Makanya apa yg dilakukan dinas dulu. Sudah ada langkah-langkah belum. Dinas itu juga ada dinas kabupaten, provinsi, baru pusat. Semua kan ada hierarkinya,” ucapnya.Intinya, menurut dia solusi awal dari permasalahan tersebut harus dimulai dari pemerintah daerah baru kemudian nanti ke pemerintah pusat. Jadi, nanti semua elemen menindaklanjuti bersama. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com
Murianews, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerjunkan tim untuk mengecek secara langsung alasan dua petani di Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat yang membuang tomat di sungai.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, tim akan mengecek apakah tomat yang dibuang petani itu dalam kondisi busuk atau tidak. Sekali pun tidak begitu banyak, tetapi aksi petani itu saat ini menjadi perhatian publik.
”Saya sudah tunjuk ke lapangan buat cek . Yang dibuang buangkan nggak banyak. Kita lihat nanti seperti apa, situasi di lapangan seperti apa jangan jangan barang busuk. Kita nggak tahu faktanya seperti apa,” ujar Prihasto, mengutip
Detik.com, Selasa (24/1/2023).
Baca: Viral! Petani Buang Tomat di Sungai Karena Harganya Anjlok
Namun, menurutnya kasus seperti ini seharusnya ditangani terlebih dahulu oleh pemerintah daerah. Terutama, dia bilang perhatian dari Dinas Pertanian daerah
”Jangan lupa juga ada Dinas Pertanian, dinas pertanian bukan di bawah Kementan . Makanya apa yg dilakukan dinas dulu. Sudah ada langkah-langkah belum. Dinas itu juga ada dinas kabupaten, provinsi, baru pusat. Semua kan ada hierarkinya,” ucapnya.
Intinya, menurut dia solusi awal dari permasalahan tersebut harus dimulai dari pemerintah daerah baru kemudian nanti ke pemerintah pusat. Jadi, nanti semua elemen menindaklanjuti bersama.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com