– Pemerintah menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar. Sebab, dua jenis itu paling banyak dicari oleh masyarakat sekali pun harganya sudah dinaikkan per 3 September lalu.
Sementara penambahan kuota itu sudah dilakukan sejak 1 oktiber lalu dengan kuota pertalite sebanyak 6,86 juta kiloliter (KL) dari kuota awal 23,05 juta KL. Sedangkan untuk BBM solar subsidi ditambah 2,73 juta KL dari kuota awal tahun 2022 sebanyak 15,1 juta KL.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas Erika Retnowati mengatakan, konsumsi pertalite dan solar sejauh ini mengalami peningkatan. Sehingga harus segera ditambah agar pasokan tidak habis.
”Dengan kondisi perekonomian yang membaik pasca Covid-19, konsumsi BBM baik solar maupun pertalite mengalami lonjakan, sehingga jika tidak ditambah, kuotanya akan habis pada pertengahan Oktober 2022 untuk pertalite, dan pada pertengahan November untuk solar,” ujarnya, dikutip dari
, Selasa (4/10/2022).
Meskipun telah ada penambahan kuota, lanjutnya, sosialisasi penggunaan BBM subsidi tepat sasaran tetap harus digencarkan. Dia meminta golongan yang mampu menggunakan BBM non subsidi karena BBM subsidi hanya diberikan kepada yang berhak.
”Selain itu juga membuat kinerja mesin mobil lebih baik (jika menggunakan BBM non subsidi),” ucapnya.Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyambut baik dengan adanya penambahan kuota BBM bersubsidi ini. Hal tersebut memberikan kepastian ketersediaan BBM subsidi bagi masyarakat yang berhak.”Hal ini tentu saja menjadi berita yang baik untuk masyarakat, tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan pertalite dan solar, penambahan ini diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun,” ungkap Ginting. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Antaranews.com
[caption id="attachment_318937" align="alignleft" width="880"]

Sejumlah warga mengantre beli BBM jenis Pertalite di SPBU Krasak Bangsri, Kamis (22/9/2022). (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Pemerintah menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar. Sebab, dua jenis itu paling banyak dicari oleh masyarakat sekali pun harganya sudah dinaikkan per 3 September lalu.
Sementara penambahan kuota itu sudah dilakukan sejak 1 oktiber lalu dengan kuota pertalite sebanyak 6,86 juta kiloliter (KL) dari kuota awal 23,05 juta KL. Sedangkan untuk BBM solar subsidi ditambah 2,73 juta KL dari kuota awal tahun 2022 sebanyak 15,1 juta KL.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas Erika Retnowati mengatakan, konsumsi pertalite dan solar sejauh ini mengalami peningkatan. Sehingga harus segera ditambah agar pasokan tidak habis.
Baca: Viral Pakai Pertalite Makin Boros, Pertamina Bilang Begini
”Dengan kondisi perekonomian yang membaik pasca Covid-19, konsumsi BBM baik solar maupun pertalite mengalami lonjakan, sehingga jika tidak ditambah, kuotanya akan habis pada pertengahan Oktober 2022 untuk pertalite, dan pada pertengahan November untuk solar,” ujarnya, dikutip dari
Antaranews.com, Selasa (4/10/2022).
Meskipun telah ada penambahan kuota, lanjutnya, sosialisasi penggunaan BBM subsidi tepat sasaran tetap harus digencarkan. Dia meminta golongan yang mampu menggunakan BBM non subsidi karena BBM subsidi hanya diberikan kepada yang berhak.
Baca: Ini Alasan Pertamina Batasi Pembelian Pertalite Hanya 120 Liter Per Hari
”Selain itu juga membuat kinerja mesin mobil lebih baik (jika menggunakan BBM non subsidi),” ucapnya.
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyambut baik dengan adanya penambahan kuota BBM bersubsidi ini. Hal tersebut memberikan kepastian ketersediaan BBM subsidi bagi masyarakat yang berhak.
”Hal ini tentu saja menjadi berita yang baik untuk masyarakat, tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan pertalite dan solar, penambahan ini diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun,” ungkap Ginting.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Antaranews.com