80 Ribu Ton Bawang Putih dari India dan China Banjiri Indonesia

Murianews, Jakarta – pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BPN) telah melakukan impor bawang putih sebanyak 80 rubu ton dari India dan China. Bawang tersebut sebagai kebutuhan masyarakat selama Bulan Suci Ramadan. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan pada BPN, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, total kebutuhan bawang putih dalam negeri selama Ramadan sebanyak 600 ribu ton. Sementara saat ini yang baru diimpor adalah 80 ribu ton. Ketut mengungkap saat ini bawang putih impor yang sudah masuk baru 8.000 atau 10 persen. Dipastikan pada akhir Maret dan awal April sisa bawang putih impor tersebut akan masuk ke pasar Indonesia. Baca: Ganjar Resmikan Learning Center Bawang Putih di Tegal ”Total untuk Ramadan itu 80.000 impor berdasarkan perizinan impor (PI) Kementerian Perdagangan, kan nggak langsung total masuk. Sudah masuk 8.000 baru 10 persen, kita harapkan nanti akhir Maret atau awal April masuk semuanya sehingga harga mulai stabil,” ungkapnya. Berdasarkan data BPN, harga bawang putih secara rata-rata nasional saat ini Rp 32.000 per kilogram. Sementara terendah ada di Kepulauan Riau Rp 27.000 per kilogram dan tertinggi yakni harga bawang putih di Papua Barat Rp 45.000 per kilogram. Sementara bawang merah, disebut masih dalam batas normal karena masih di rentan harga acuan Badan Pangan Nasional. Harga bawang merah saat ini rata-rata nasional Rp 36.000 per kilogram. Baca: Benarkah Bawang Putih Tunggal Berkhasiat Meringankan Diabetes? Ini Penjelasannya ”Harga acuan itu Rp 36.000 per kilogram sampai Rp 40.000 per kilogram, jadi kalau masih di posisi itu masih normal untuk bawang merah,” jelas Ketut.