Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Jubir Satgas Covid19, Wiku Adisasmito menyebut kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan (prokes) makin kendor. Itu berimbas pada kenaikan kasus harian Covid19.

Ia menyebut ada 32 kabupaten/kota yang tidak patuh memakai masker. Dalam data yang dipaparkannya menunjukan, tingkat kepatuhan warga terhadap prokes di kabupaten/kota itu di bawah 60 persen.

“Terdapat 32 kabupaten/kota yang tidak patuh memakai masker. Data menunjukkan bahwa pada kabupaten/kota ini kurang dari 60 % warga yang patuh memakai masker,” katanya dikutip MURIANEWS dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/12/2021).

Ada pun daerah tersebut yakni:

Jawa Tengah

  • Kabupaten Cilacap,

  • Kabupaten Tegal, dan

  • Kabupaten Rembang


Kalimantan Selatan

  • Kabupaten Balangan,

  • Kabupaten Kotabaru, dan

  • Kota Banjarbaru


Sulawesi Selatan

  • Kabupaten Barru

  • Bulukumba, dan

  • Toraja Utara


Sulawesi Tenggara

  • kabupaten Wakatobi

  • Kabupaten Buton

  • Kabupaten Buton Selatan

  • Kabupaten Konawe Selatan, dan

  • kota bau-bau


Sumatera Selatan

  • Kabupaten Empat Lawang

  • kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan

  • Kabupaten Banyuasin


Gorontalo

  • Kota Gorontalo


Jambi

  • Kabupaten Sarolangun


Kalimantan Tengah

  • Gunung Mas


Kaltim

  • Kab Paser


Kaltara

  • Nunukan


Lampuung
  • Lampung Utara
Maluku
  • Seram Bagian timur
NTB
  • Sumbawa Barat
NTT
  • Ende
Papua
  • Pegunungan Bintang
Sulut
  • Bolaang Mongondow
Sumbar
  • Parang Pariaman
  • Sunjung
Sumut
  • Batu Bara
  • Kab Padang
Baca juga: 1.401 Pelanggaran Prokes Terjadi di Kudus Sejak PPKMMelihat ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan itu, Wiku mengatakan perlunya kersiapan menuju periode libu natal dan tahun baru (Nataru). Kesiapan itu guna mencegah naiknya kasus.Sebagaimana diketahui, setiap periode libur panjang, selalu dibarengi lonjakan kasus. Seperti Nataru sebelumnya serta saat libur Lebaran 2021 lalu.“Sejak saat ini pertama kesiapan dari sisi perkembangan kasus meskipun kondisi kasus pada level nasional masih cukup terkendali,” ujarnya.Meski begitu, terdapat enam provinsi yang sempat mengalami kenaikan kasus harian yang cukup signifikan. Provinsi tersebut adalah, Lampung, Bangka Belitung (Babel), DKI Jakarta, Jabar, NTT dan Papua Barat.Rinciannya, Lampung mengalami penambahan kasus Harian dari satu menjadi 18 kasus dalam empat hari. Kemudian di Bangka Belitung terdapat perubahan kasus harian dari delapan menjadi 15 kasus dalam dua hari.Sedangkan di DKI Jakarta terdapat penambahan kasus harian dari 41 menjadi 70 kasus dalam dua hari. Jawa Barat mengalami kenaikan kasus dari 29 menjadi 83 kasus dalam tiga hari.Kemudian, NTT terdapat penambahan kasus harian dari tiga menjadi 27 dalam tiga hari. Dan terakhir Papua Barat mengalami penambahan kasus dari empat menjadi 13 kasus dalam lima hari.“Ini seyogyanya menjadi alarm dini dalam penetapan langkah-langkah pengendalian. Sampai saat ini terdapat dua pulau yang mengalami kenaikan, yaitu Jawa yang sebelumnya 0,95 pada tanggal 11 November 2021 naik menjadi 0,98 pertanggal 2 Desember 2021 dan pulau Sulawesi yang sebelumnya 0,95 pada tanggal 11 November 2021 menjadi 0,98 pertanggal 2 Desember 2021,” ujarnya.Selain kepatuhan terhadap protokol kesehatan, mobilitas penduduk juga berpotensi memberikan ruang terjadinya penularan. Meski begitu, Wiku menilai, mobilitas di masing-masing pulau mengalami penurunan.“Untuk mencegah kenaikan kasus pada periode nataru mobilitas penduduk harus terus dikendalikan dan dilakukan dengan aman. Masyarakat dimohon untuk melakukan mobilitas hanya ketika diperlukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menyiapkan syarat perjalanan yang diperlukan seperti testing dan vaksinasi,” imbaunya. Reporter: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler