World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menyebut larangan perjalanan tak memutus rantai penyebaran varian baru Covid19, Omicron.
WHO melaporkan pada 28 November 2021, ada 56 negara menerapkan langkah-langkah perjalanan yang bertujuan untuk berpotensi menunda impor varian baru.
“Larangan perjalanan selimut tidak akan mencegah penyebaran internasional, dan mereka menempatkan beban berat pada kehidupan dan mata pencaharian,” kata Direktur Jendral WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam rilis yang diterima
, Rabu (1/12/2021).
“Selain itu, mereka dapat berdampak buruk pada upaya kesehatan global selama pandemi dengan tidak memberi insentif kepada negara-negara untuk melaporkan dan berbagi data epidemiologi dan sekuensing,” imbuhnya.
Menurut WHO, negara-negara harusnya terus menerapkan pendekatan berbasis bukti dan berbasis risiko ketika menerapkan langkah-langkah perjalanan sesuai dengan peraturan kesehatan Internasional atau International Health Regulation (IHR).
Otoritas nasional dapat menerapkan pendekatan mitigasi risiko berlapis-lapis untuk berpotensi menunda ekspor atau impor varian baru.
“Termasuk Rekomendasi Sementara terbaru yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal WHO pada 26 Oktober 2021 setelah Komite Darurat ke-9 untuk Covid19 dan sebagaimana direkomendasikan dalam dokumen kebijakan WHO dan pertimbangan teknis untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko terhadap perjalanan internasional dalam konteks Covid19,” katanya.WHO meminta semua pelaku perjalanan harus tetap waspada terhadap tanda-tanda dan gejala Covid19. Mereka diminta segera melakukan vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan setiap saat guna mencegah penularan Omicron.
“Orang yang tidak sehat, atau yang belum sepenuhnya divaksinasi atau tidak memiliki bukti infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya dan berada pada peningkatan risiko terkena penyakit parah dan kematian, termasuk orang berusia 60 tahun atau lebih atau mereka yang memiliki komorbiditas yang menghadirkan peningkatan risiko COVID-19 parah (misalnya penyakit jantung, kanker dan diabetes) harus disarankan untuk menunda perjalanan ke daerah dengan transmisi masyarakat,” ujarnya.Di kesempatan yang sama, WHO memuji Afrika Selatan dan Botswana atas kecepatan dan transparansi yang mereka beri tahu dan berbagi informasi tentang Omicron, yang memungkinkan negara-negara lain untuk dengan cepat menyesuaikan respons mereka. Repoter: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_217296" align="alignleft" width="880"]

Warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021).(Antara)[/caption]
MURIANEWS, Jenewa – World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menyebut larangan perjalanan tak memutus rantai penyebaran varian baru Covid19, Omicron.
WHO melaporkan pada 28 November 2021, ada 56 negara menerapkan langkah-langkah perjalanan yang bertujuan untuk berpotensi menunda impor varian baru.
“Larangan perjalanan selimut tidak akan mencegah penyebaran internasional, dan mereka menempatkan beban berat pada kehidupan dan mata pencaharian,” kata Direktur Jendral WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam rilis yang diterima
MURIANEWS, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: Cegah Omicron, WHO Ubah Aturan Perjalanan
“Selain itu, mereka dapat berdampak buruk pada upaya kesehatan global selama pandemi dengan tidak memberi insentif kepada negara-negara untuk melaporkan dan berbagi data epidemiologi dan sekuensing,” imbuhnya.
Menurut WHO, negara-negara harusnya terus menerapkan pendekatan berbasis bukti dan berbasis risiko ketika menerapkan langkah-langkah perjalanan sesuai dengan peraturan kesehatan Internasional atau International Health Regulation (IHR).
Otoritas nasional dapat menerapkan pendekatan mitigasi risiko berlapis-lapis untuk berpotensi menunda ekspor atau impor varian baru.
Baca juga Ini Gejala Varian Omicron Covid19
“Termasuk Rekomendasi Sementara terbaru yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal WHO pada 26 Oktober 2021 setelah Komite Darurat ke-9 untuk Covid19 dan sebagaimana direkomendasikan dalam dokumen kebijakan WHO dan pertimbangan teknis untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko terhadap perjalanan internasional dalam konteks Covid19,” katanya.
WHO meminta semua pelaku perjalanan harus tetap waspada terhadap tanda-tanda dan gejala Covid19. Mereka diminta segera melakukan vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan setiap saat guna mencegah penularan Omicron.
Baca juga: Cegah Varian Omicron, Ini Saran WHO
“Orang yang tidak sehat, atau yang belum sepenuhnya divaksinasi atau tidak memiliki bukti infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya dan berada pada peningkatan risiko terkena penyakit parah dan kematian, termasuk orang berusia 60 tahun atau lebih atau mereka yang memiliki komorbiditas yang menghadirkan peningkatan risiko COVID-19 parah (misalnya penyakit jantung, kanker dan diabetes) harus disarankan untuk menunda perjalanan ke daerah dengan transmisi masyarakat,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, WHO memuji Afrika Selatan dan Botswana atas kecepatan dan transparansi yang mereka beri tahu dan berbagi informasi tentang Omicron, yang memungkinkan negara-negara lain untuk dengan cepat menyesuaikan respons mereka.
Repoter: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi