Cegah Varian Omicron, Ini Saran WHO
Zulkifli Fahmi
Rabu, 1 Desember 2021 10:50:25
MURIANEWS, Jenewa – Munculnya varian
Omicron menjadi perhatian global saat ini. Sebab, varian baru itu memiliki banyak mutasi. World Health Organization (WHO) pun memberikan beberapa saran untuk pencegahan.
Direktur Jendral WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara-negara anggota WHO untuk mengambil langkah-langkah pengurangan risiko. Langkah-langkah tersebut harus rasional dan proporsional, sesuai dengan peraturan kesehatan Internasional.
“Kami terus menyerukan kepada semua negara anggota untuk mengoptimalkan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat dan memastikan bahwa individu berisiko tinggi dan rentan di semua negara sepenuhnya segera divaksinasi,” katanya dalam rilis yang diterima
MURIANEWS, Rabu (1/12/2021).
Pihaknya meminta agar masyarakat global tetap tenang dan panik. Langkah yang terkoordinasi dan koheren perlu dilakukan dalam mengatasi varian Omicron.
Baca juga: Menkes Wanti-Wanti Omicron Varian Baru Covid19 “Pada saat yang sama, kita tidak boleh lupa bahwa kita sudah berurusan dengan varian yang sangat menular dan berbahaya, yakni varian Delta, yang menyumbang hampir semua kasus secara global,” ujarnya.
“Kita perlu menggunakan alat yang sudah kita miliki untuk mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari Delta. Dan jika kita melakukan itu, kita juga akan mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari Omicron, sehingga meningkatkan pengawasan, pengujian, sekuensing dan pelaporan,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama Tedros mengakui kemunculan Omicron menjadi perkembangan yang sangat serius. Meski begitu, kemunculannya harusnya tidak perlu ditanggapi dengan kepanikan.
“Dan seperti yang telah saya katakan berkali-kali, semakin lama kita membiarkan pandemi berlarut-larut - dengan gagal mengatasi ketidakadilan vaksin, atau menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial dengan cara yang disesuaikan dan konsisten - semakin banyak kesempatan kita memberikan virus ini untuk bermutasi dengan cara yang tidak dapat kita prediksi atau cegah,” jelasnya.
“Dan seperti yang telah saya katakan berkali-kali, semakin lama kita membiarkan pandemi berlarut-larut - dengan gagal mengatasi ketidakadilan vaksin, atau menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial dengan cara yang disesuaikan dan konsisten - semakin banyak kesempatan kita memberikan virus ini untuk bermutasi dengan cara yang tidak dapat kita prediksi atau cegah,” jelasnya.
Baca juga: Ini Saran Pakar Hadapi Omicron“Kami masih memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban tentang efek Omicron pada penularan, keparahan penyakit, dan efektivitas tes, terapi dan vaksin,” imbuhnya.Saat ini WHO telah bekerja dengan sejumlah mitra di seluruh dunia untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tentang Covid19 secepat mungkin.“Sekali lagi, saya berterima kasih kepada Botswana dan Afrika Selatan karena mendeteksi, mengurutkan, dan melaporkan varian ini dengan sangat cepat,” katanya.WHO prihatin, saat ini banyak dunia yang menyalahkan Botswana dan Afrika Selatan yang menjadi tempat munculnya Omicron. Pihaknya juga memahami kekhawatiran dunia karena mereka ingin melindungi warganya dari varian yang belum sepenuhnya dipahami.“Tetapi saya sama-sama khawatir bahwa beberapa Negara Anggota memperkenalkan langkah-langkah tumpul dan menyeluruh yang tidak berbasis bukti atau efektif sendiri, dan yang hanya akan memperburuk ketidakadilan,” kata Tedros. Reporter: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_186392" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Jenewa – Munculnya varian
Omicron menjadi perhatian global saat ini. Sebab, varian baru itu memiliki banyak mutasi. World Health Organization (WHO) pun memberikan beberapa saran untuk pencegahan.
Direktur Jendral WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta negara-negara anggota WHO untuk mengambil langkah-langkah pengurangan risiko. Langkah-langkah tersebut harus rasional dan proporsional, sesuai dengan peraturan kesehatan Internasional.
“Kami terus menyerukan kepada semua negara anggota untuk mengoptimalkan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat dan memastikan bahwa individu berisiko tinggi dan rentan di semua negara sepenuhnya segera divaksinasi,” katanya dalam rilis yang diterima
MURIANEWS, Rabu (1/12/2021).
Pihaknya meminta agar masyarakat global tetap tenang dan panik. Langkah yang terkoordinasi dan koheren perlu dilakukan dalam mengatasi varian Omicron.
Baca juga: Menkes Wanti-Wanti Omicron Varian Baru Covid19
“Pada saat yang sama, kita tidak boleh lupa bahwa kita sudah berurusan dengan varian yang sangat menular dan berbahaya, yakni varian Delta, yang menyumbang hampir semua kasus secara global,” ujarnya.
“Kita perlu menggunakan alat yang sudah kita miliki untuk mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari Delta. Dan jika kita melakukan itu, kita juga akan mencegah penularan dan menyelamatkan nyawa dari Omicron, sehingga meningkatkan pengawasan, pengujian, sekuensing dan pelaporan,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama Tedros mengakui kemunculan Omicron menjadi perkembangan yang sangat serius. Meski begitu, kemunculannya harusnya tidak perlu ditanggapi dengan kepanikan.
“Dan seperti yang telah saya katakan berkali-kali, semakin lama kita membiarkan pandemi berlarut-larut - dengan gagal mengatasi ketidakadilan vaksin, atau menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial dengan cara yang disesuaikan dan konsisten - semakin banyak kesempatan kita memberikan virus ini untuk bermutasi dengan cara yang tidak dapat kita prediksi atau cegah,” jelasnya.
Baca juga: Ini Saran Pakar Hadapi Omicron
“Kami masih memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban tentang efek Omicron pada penularan, keparahan penyakit, dan efektivitas tes, terapi dan vaksin,” imbuhnya.
Saat ini WHO telah bekerja dengan sejumlah mitra di seluruh dunia untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tentang Covid19 secepat mungkin.
“Sekali lagi, saya berterima kasih kepada Botswana dan Afrika Selatan karena mendeteksi, mengurutkan, dan melaporkan varian ini dengan sangat cepat,” katanya.
WHO prihatin, saat ini banyak dunia yang menyalahkan Botswana dan Afrika Selatan yang menjadi tempat munculnya Omicron. Pihaknya juga memahami kekhawatiran dunia karena mereka ingin melindungi warganya dari varian yang belum sepenuhnya dipahami.
“Tetapi saya sama-sama khawatir bahwa beberapa Negara Anggota memperkenalkan langkah-langkah tumpul dan menyeluruh yang tidak berbasis bukti atau efektif sendiri, dan yang hanya akan memperburuk ketidakadilan,” kata Tedros.
Reporter: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi