Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mengklarifikasi keterlibatannya di bisnis PCR. Klarifikasi itu diunggah dalam Instagram Story miliknya.

Dalam postingan itu, Luhut menegaskan beberapa lewat tulisan yang diunggah, Kamis (4/11/2021) pagi. Pertama, Luhut menegaskan tidak pernah mengambil keuntungan sedikitpun dari bisnis PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

“Saya ingin menegaskan beberapa hal lewat tulisan ini. Pertama saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia,” kata Luhut dikutip dari Instagram Storynya yang dilihat MURIANEWS, Kamis (4/11/2021).

Luhut menjelaskan, tujuan awal GSI bukan untuk mencari profit bagi para pemegang sahamnya. Sesuai namanya, GSI merupakan kewirausahaan sosial.

Baca juga: Luhut Diduga Terlibat di Bisnis PCR

“Seperti sama-sama kita tahun, pada awal pandemi tahun lalu, Indonesdia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat. GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis,” tulis Luhut.

Dia juga menjelaskan keterlibatan PT Toba Bumi Energi yang terafiliasi padanya. Menurutnya, bersama Indika, Adaro, Northstar dan lainnya telah bersepakat membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas besar.

“Bantuan melalui perusahaan tersebut merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal,” katanya.

“Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ,” lanjut Luhut.
“Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ,” lanjut Luhut.Luhut juga menyebut tidak ada pem pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun dalam bentuk lain kepada pemegang sahamnya. Menurutnya, keuntungan dari GSI justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan tenaga kesehatan di garda terdepan termasuk di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) wisma atlet“Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan, sehingga dapat terus menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Pun ketika kasus menurun awal September lalu, saya juga meminta agar penggunaan antigen dapat diterapkan pada beberapa moda transportasi yang sebelumnya menggunakan pcr sebagai persyaratan utamanya,” ujarnya.Terkait pemberlakuan aturan PCR, Luhut beralasan karena melihat adanya peningkatan risiko penularan akibat mobilitas yang meningkat di Jawa Bali. Itu juga dibarengi menurunnya tingkat kedisiplinan protokol kesehatan.“Pemberlakuan aturan pcr yang diberlakukan kemarin karena saya melihat adanya peningkatan risiko penularan akibat peningkatan mobilitas di jawa bali dan penurunan disiplin protokol kesehatan,” jelasnya.Sebelumnya, nama Luhut terseret dugaan bisnis tes PCR lewat PT GSI. Luhut dikaitkan dengan PT GSI karena memiliki saham sekitar 10 persen di PT Genomik Solidaritas Indonesia.Selain Luhut, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga ikut disebut dalam kasus ini. Keduanya telah memberikan klarifikasi ke publik. Reporter: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler