Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang juga anggota Komisi I DPR RI,
antiteror Polri dibubarkan saja.
Fadli menganggap Densus 88 selalu memunculkan narasi berbau Islamofobia. Dalam cuitannya di Twitter, Fadli menyebut dunia telah berubah.
“Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,” tulis Fadli Zon, dikutip
, Rabu (6/10/2021).
memang harus diberantas. Meski begitu, dia mewanti-wanti agar itu tidak dijadikan komoditas.
“Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” lanjutnya.
Dalam cuitannya itu, Fadli mengomentari berita yang menyatakan Densus 88 mengklaim Taliban menginspirasi teroris di Indonesia. Cuitannya itu juga menuai banyak komentar netizen dan telah di-retweet sebanyak 466 kali. Ada yang mendukung, ada pula yang menghujat.Adapun beberapa komentar itu, yakni dari akun @MedanSoepriono. “Densus koq minim literasi ya? Bukannya Taliban yg berjuang untuk Tanah dan Airnya sendiri dari penjajah Amerika? Apakah Orang yg berjuang untuk Tanah Airnya layak disebut Terotis? Daripada buat binggung setuju kalau dibubarkan saja.”Kemudian, dari @HushRush001 “Pertempuran ideologi Nasionalis agamis vs Nasionalis liberalis & Nasionalis komunis. Kalangan agamis dianggap sbg penghalang bg liberalis maupun komunis.” Reporter: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_244120" align="alignleft" width="1280"]

Fadli Zon. (Instagram/@fadlizon)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang juga anggota Komisi I DPR RI,
Fadli Zon meminta agar Detasemen Khusus
(Densus) 88 antiteror Polri dibubarkan saja.
Fadli menganggap Densus 88 selalu memunculkan narasi berbau Islamofobia. Dalam cuitannya di Twitter, Fadli menyebut dunia telah berubah.
“Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja,” tulis Fadli Zon, dikutip
MURIANEWS, Rabu (6/10/2021).
Fadli juga mengakui
terorisme memang harus diberantas. Meski begitu, dia mewanti-wanti agar itu tidak dijadikan komoditas.
“Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” lanjutnya.
Dalam cuitannya itu, Fadli mengomentari berita yang menyatakan Densus 88 mengklaim Taliban menginspirasi teroris di Indonesia. Cuitannya itu juga menuai banyak komentar netizen dan telah di-retweet sebanyak 466 kali. Ada yang mendukung, ada pula yang menghujat.
Adapun beberapa komentar itu, yakni dari akun @MedanSoepriono. “Densus koq minim literasi ya? Bukannya Taliban yg berjuang untuk Tanah dan Airnya sendiri dari penjajah Amerika? Apakah Orang yg berjuang untuk Tanah Airnya layak disebut Terotis? Daripada buat binggung setuju kalau dibubarkan saja.”
Kemudian, dari @HushRush001 “Pertempuran ideologi Nasionalis agamis vs Nasionalis liberalis & Nasionalis komunis. Kalangan agamis dianggap sbg penghalang bg liberalis maupun komunis.”
Reporter: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi