Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jakarta – Presiden Joko Widodo meresmikan Online Single Submission (OSS) berbasis risiko dalam perizinan usaha, Senin (9/8/2021). Dengan OSS, perizinan usaha dapat dibuat cepat, yakni kurang dari 10 menit.

Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Upaya Peningkatan Investasi dan Penerimaan Negara serta Penguatan Kelembagaan antara Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi, Kementrian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta.

Sebelum penandatanganan itu, Jokowi lebih dulu berdialog dengan dua pelaku usaha yang sudah mencoba proses pengurusan perizinan melalui OSS. Hasilnya, mereka bisa dapat nomor izin berusaha (NIB) dalam waktu kurang dari 10 menit.

“Kami coba tadi sekitar tujuh menit, NIB sudah keluar. Yang pasti ini mempermudah kami bagi para pelaku UMKM di mana perizinan-perizinan itu lebih sederhana. Terus calo, maaf saya jadi bahasanya calo, jadi kita langsung online, langsung dengan mengakses, tidak harus pakai perantara, enggak harus pakai yang lainnya, yang di mana kita dibebankan biaya tersendiri gitu terutama kalau di sini ya,” ujar Salah satu peserta, Yusuf Sopian dari CV Inti Sarana Nusantara, Karawang.

Menanggapi itu, Presiden menyampaikan, sistem OSS berbasis risiko bertujuan untuk meningkatkan transparansi, keterbukaan, dan keterjaminan dalam mendapatkan izin berusaha bagi para pelaku usaha di Indonesia.

“Ini memang salah satunya untuk memutus orang yang ada di tengah-tengah itu supaya tidak ada sehingga pengusaha bisa langsung ke kantor OSS lewat sistem atau platform yang kita bangun sehingga semuanya bisa transparan,” ujar Presiden dalam siaran pers tertulis.

Kemudahan dalam mendapatkan izin berusaha, terutama dalam mendapatkan NIB juga dirasakan pengusaha makanan asal Jakarta, Rayhan Christian Siego. Dia mengaku bersyukur karena pengurusan lewat OSS bisa lebih mudah dan membantunya dalam mendapatkan legalitas usahanya.

“Jadi saya mau mendaftar NIB seperti itu dan dengan bantuan OSS ini saya berterima kasih banget dengan Pak Jokowi dan rekan-rekan, saya bisa mendapatkan NIB secara cepat,” ujar Rayhan dari Kantin Kendal, Jakarta Pusat.
“Jadi saya mau mendaftar NIB seperti itu dan dengan bantuan OSS ini saya berterima kasih banget dengan Pak Jokowi dan rekan-rekan, saya bisa mendapatkan NIB secara cepat,” ujar Rayhan dari Kantin Kendal, Jakarta Pusat.Dengan peluncuran OSS berbasis risiko, Presiden berharap iklim kemudahan berusaha di Indonesia menjadi semakin baik. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut, OSS berbasis risiko merupakan reformasi yang signifikan dalam perizinan.“Menggunakan layanan perizinan secara online yang terintegrasi, terpadu dengan paradigma perizinan berbasis risiko,” ujar Presiden. Usai peresmian, Presiden menyaksikan panel statistik harian sistem OSS berbasis risiko yang ditampilkan di lokasi tersebut.Dalam laporannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa OSS itu dibangun sejak bulan Maret 2021. Menurutnya, aplikasi OSS menghubungkan empat aplikasi yakni aplikasi dengan ruang lingkup untuk kabupaten/kota, aplikasi untuk ruang lingkup provinsi, aplikasi untuk kementerian/lembaga, dan aplikasi yang ada di pusat di Kementerian Investasi.Bahlil juga menegaskan bahwa dengan adanya OSS berbasis risiko tersebut, semua perizinan untuk usaha mikro dan kecil itu gratis tanpa ada pungutan biaya apapun seperti untuk membayar sertifikasi SNI maupun sertifikasi halal.“Jadi tidak ada alasan lagi untuk adik-adik kita yang memulai usaha UMK itu yang mengatakan izin itu butuh biaya lagi, enggak ada lagi, Pak. Enggak perlu lagi ketemu menteri, enggak perlu lagi ketemu kepala daerah, cukup lewat OSS dia akan mendapatkan (izin) karena itu masuk dalam skala rendah,” jelas Bahlil. Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler