Jokowi ke Kapolri: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Malang
Supriyadi
Minggu, 2 Oktober 2022 11:50:32
MURIANEWS, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mengusut tuntas tragedi berdarah Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dalam tragedi tersebut, 129 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara informasi yang diterima Komnas HAM korban meninggal dunia mencapai 153 orang.
”Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Baca: Korban Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Bertambah Menjadi 153 OrangUntuk itu, ia memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
”Saya menyesalkan tragedi ini. Dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada tragedi lagi di masa yang akan datang,” tegasnya
Sebelumnya, kerusuhan terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Kejadian ini berawal dari kekalahan tuan rumah Arema Malang atas Persebaya Surabaya dengan 2-3.
Suporter tuan rumah, Aremania tidak puas dan akhirnya turun ke lapangan hingga menimbulkan kerusuhan. Akhirnya petugas polisi mengambil tindakan.
Suporter tuan rumah, Aremania tidak puas dan akhirnya turun ke lapangan hingga menimbulkan kerusuhan. Akhirnya petugas polisi mengambil tindakan.
Baca: Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Sementara Liga 1Para supporter yang memasuki lapangan dalam jumlah banyak, akhirnya membuat polisi melepaskan gas air mata. Tembakan gas air mata inilah yang kemudian membuat ‘kocar-kacir’ mereka yang menerobos masuk ke lapangan.Kepanikan kemudian membuat para pendukung Arema berusaha keluar stadion, sehingga menimbulkan ‘sumbatan’ di pintu keluar. Akhirnya banyak yang terijak-injak, dan sesak nafas, karena pada saat yang sama gas air mata mendera.Kerusuhan yang terjadi di dalam stadion juga diketahui meluas ke luar stadion. Sebanyak delapan kendaraan polisi dirusak dan dibakar massa. Rinciannya sebanyak lima unit dirusak dan digulingkan, sedangkan tiga lain dibakar nyaris hanya menyisakan kerangka.
Baca: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Internasional Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_321640" align="alignleft" width="880"]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022). (Tangkap Layar)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mengusut tuntas tragedi berdarah Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dalam tragedi tersebut, 129 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara informasi yang diterima Komnas HAM korban meninggal dunia mencapai 153 orang.
”Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Baca: Korban Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Bertambah Menjadi 153 Orang
Untuk itu, ia memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.
”Saya menyesalkan tragedi ini. Dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada tragedi lagi di masa yang akan datang,” tegasnya
Sebelumnya, kerusuhan terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Kejadian ini berawal dari kekalahan tuan rumah Arema Malang atas Persebaya Surabaya dengan 2-3.
Suporter tuan rumah, Aremania tidak puas dan akhirnya turun ke lapangan hingga menimbulkan kerusuhan. Akhirnya petugas polisi mengambil tindakan.
Baca: Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Sementara Liga 1
Para supporter yang memasuki lapangan dalam jumlah banyak, akhirnya membuat polisi melepaskan gas air mata. Tembakan gas air mata inilah yang kemudian membuat ‘kocar-kacir’ mereka yang menerobos masuk ke lapangan.
Kepanikan kemudian membuat para pendukung Arema berusaha keluar stadion, sehingga menimbulkan ‘sumbatan’ di pintu keluar. Akhirnya banyak yang terijak-injak, dan sesak nafas, karena pada saat yang sama gas air mata mendera.
Kerusuhan yang terjadi di dalam stadion juga diketahui meluas ke luar stadion. Sebanyak delapan kendaraan polisi dirusak dan dibakar massa. Rinciannya sebanyak lima unit dirusak dan digulingkan, sedangkan tiga lain dibakar nyaris hanya menyisakan kerangka.
Baca: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Internasional
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi