Kamis, 20 November 2025


Pemerintah dalam hal ini sudah berupaya untuk terus melakukan penanganan terhadap stunting, baik ditingkat pusat hingga ke pelosok desa. Bahkan Penanganan stunting akan terus menjadi perhatian pemerintah.

Namun, dalam hal ini pemerintah juga melibatkan masyarakat untuk penanganan stunting agar bisa terselesaikan secara maksimal.

”Pelibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah stunting,” kata Muhadjir, mengutip Antara, Senin (6/3/2023).

Muhadjir mencontohkan, penerapan praktik gotong royong dan pemanfaatan kearifan lokal di tengah masyarakat dapat mendukung target pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

Muhadjir juga mengapresiasi sejumlah pemerintah daerah yang telah menerapkan gotong royong dan kearifan lokal dalam program penurunan stunting di wilayah masing-masing.

Salah satu contohnya, kata dia, adalah upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bireun, Aceh, dalam menurunkan angka prevalensi stunting dari 32,88 persen pada tahun 2020 menjadi 23,4 persen pada tahun 2022.”Kami memberi penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Bireuen dan tokoh masyarakat dalam upaya penurunan stunting. Program ini bisa menjadi percontohan,” katanya.Menko menambahkan, Pemerintah Kabupaten Bireun telah menerapkan gotong royong, kearifan lokal, dan melakukan berbagai inovasi sebagai bentuk langkah nyata guna mencegah dan menurunkan stunting. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Antara

Baca Juga

Komentar

Terpopuler