Jumat, 21 November 2025


Karena itu, Jokowi mengingatkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteoprologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) agar benar-benar memperhatikan peringatan dini bencana.

”Yang pertama penting itu peringatan dini. Ini sering masih kita terlambat. Peringatan dini,” ujarJokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Kemudian, Jokowi menekankan bahwa edukasi bencana dan latihan tanggap bencana harus terus dilakukan kepada masyarakat.

Baca: Jokowi Sebut Dunia Sedang Takut dengan Perubahan Iklim, Kenapa?

Menurut dia, masyarakat harus diberi pengetahuan terkait bencana, misalnya soal bagaimana menyelamatkan diri jika terjadi bencana.

”Skenario harus juga disiapkan. Kalau pas terjadi misalnya gunung berapi larinya ke mana, kalau pas ada gempa bumi larinya ke mana. Seperti ini secara detail yang sering kita abai. Pas ada bencananya kita pontang-panting,” ujar dia.

Selanjutnya, Jokowi juga menyinggung soal tata ruang dan konstruksi bangunan yang ada di lingkungan masyarakat.

Menurut Jokowi, Dinas Pembangunan Umum dan Badan Pembangunan Daerah harus benar-benar mempersiapkan tata ruang dengan jelas.”Jangan sampai itu terjadi, karena itu selalu terulang. Misal di Palu, ada satu desa atau satu kecamatan setiap 20 atau 50 tahun berulang terjadi gempa di situ. Selalu titiknya sama,” ujar Jokowi.Baca: Jokowi: Pencairan Bantuan Bencana Ruwetnya Setengah Mati, Sederhanakan!Menurutnya, hal ini sangat keliru. Seharusnya, mereka dicarikan tempat baru yang tidak rawan bencana.”Begitu juga tempat-tempat yang kita tahu tanahnya rawan longsor masih diberikan izin untuk mendirikan bangunan. Hati-hati mengenai ini,” tegasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden

Baca Juga

Komentar

Terpopuler