Rabu, 19 November 2025


Dia mengatakan, perubahan iklim ini mempunyai dampak yang luar biasa terhadap negara-negara di dunia. Bahkan imbasnya sampai ke bencana alam.

”Apa yang ditakuti oleh dunia saat ini? Bukan lagi pandemi, bukan lagi perang. Tetapi yang lebih mengerikan adalah perubahan iklim,” ujar Jokowi saaf memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Baca: Jokowi: Pencairan Bantuan Bencana Ruwetnya Setengah Mati, Sederhanakan!

Menurutnya, dari perubahan iklim yang terjadi saat ini justru menyebabkan frekuansi bencana alam naik drastis, termasuk di Indonesia.

Jokowi mengatakan jika Indonesia berada di peringkat tiga teratas negara-negara yang paling rawan terjadi bencana.

Menurut Kepala Negara, frekuensi bencana Indonesia naik 81 persen berdasarkan perbandingan kondisi pada 2010 hingga 2022.

Pada 2010 , terjadi 1.945 kejadian bencana di Tanah Air. Lalu pada 2022 terjadi 3.544 kejadian bencana.
”Tak hanya persoalan banjir, gunung berapi meletus tanah longsor. Dan yang lebih sering adalah gempa bumi dan bencana non alam lain,” tutur Jokowi.Baca: Jokowi Sebut KIPI akan Jadi Kawasan Industri Hijau Terbesar di DuniaKarena itu, melihat frekuensi bencana alam yang terus meningkat ini, Jokowi pun mengimbau kepada semua masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam.”Siaga dan waspada itu menjadi kunci. Baik pada saat pra-bencana, saat tanggap darurat bencana dan saat pasca-bencana. Semua harus dikelola dengan baik,” tegasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden

Baca Juga

Komentar

Terpopuler