Rabu, 19 November 2025


Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. Dia meminta agar kebijakan tersebut dikaji ulang.

”Instruksi Gubernur Viktor Laiskodat yang meminta waktu pembelajaran siswa SMA/SMK di jam 5 pagi akan banyak merugikan siswa dan orang tua siswa. Meskipun sebagai kepala daerah yang bertanggung jawab pada penyelenggaraan pendidikan di SMA/SMK baiknya kebijakan yang dikeluarkan harus berdasarkan kajian matang,” kata Huda, mengutip Detik.com, Selasa (28/2/2023).

BacaGubernur NTT Berlakukan Jam Masuk SMA dan SMA Pukul 05.00 Pagi

Berdasarkan informasi yang diterimanya, dalam menerapkan siswa masuk jam 5 pagi itu belum ada kajian akademis. Gubernur Laiskodat hanya menyampaikan ke kepala dinas pendidikan dan para kepala sekolah secara lisan.

Kebijakan itu juga disebut belum tersosialisasikan kepada para pemangku kepentingan pendidikan, baik tenaga kependidikan maupun para peserta didik.

”Maka wajar saja jika kebijakan tersebut mendapatkan banyak respons negatif di level publik NTT,” kata Huda.

Menurutnya, upaya untuk membangun disiplin siswa tidak harus memaksa peserta didik memulai pembelajaran di sekolah sejak pukul 5 pagi. Saat sekolah dimulai pukul 5 pagi, maka siswa harus bersiap setidaknya sejak pukul 4 pagi. Dia lantas menyoroti keamanan siswa dan kondisi transportasi.
”Apakah sudah dikaji keamanan siswa atau siswi saat perjalanan ke sekolah. Apakah sudah tersedia angkutan yang aman. Sebab jumlah sekolah SMA/SMK relatif tidak sebanyak sekolah dasar sehingga pasti akan menyulitkan para peserta didik,” katanya.Dia juga mengatakan jika kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi dinilainya tidak ada relevansi dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Menurutnya, kualitas pembelajaran lebih ditentukan pada kualitas pendidik, ketersediaan sarana prasarana pendidikan yang memadai, hingga dukungan orang tua siswa.BacaCuaca Kudus, Pagi Hujan Malam Berawan Hangat”Harusnya kepala daerah fokus saja bagi upaya untuk memastikan kesejahteraan guru, penyediaan sarana prasaran pendukung pendidikan, hingga menciptakan ekosistem pendidikan di kalangan orang tua siswa untuk mendukung kualitas pembelajaran di sekolah,” ujarnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler