Rabu, 19 November 2025


Ida mengatakan, hingga saat ini belum ada arahan bahwa BSU kembali cair pada tahun 2023. Sebab, pemerintah resmi menghentikan alokasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada APBN tahun 2023. Sejauh ini, anggaran untuk BSU berasal dari dana PEN.

”Belum ada (arahan), karena BSU menggunakan anggaran dari PEN, sementara PEN sudah tidak ada. Jadi kan PEN sudah tidak ada,” kata Ida dalam acara Peluncuran PP Nomor 68/2022 di Jakarta, mengutip Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Baca: Ratusan Warga Kudus Belum Cairkan BSU, Terancam Hangus

Menurut dia, BSU biasanya cair ketika ekonomi masih terkendala akibat pandemi Covid-19 atau karena kenaikan harga komoditas tertentu.

Hal ini terlihat seperti pada tahun 2022 lalu, di mana BSU diberikan kepada para pekerja untuk merespons kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara merata.

Nominal BSU yang cair mencapai Rp 600.000 per orang, bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta.

”Ada kebijakan baru yang membutuhkan ada subsidi upah kepada teman-teman yang karena penyesuaian harga BBM membutuhkan adanya subsidi dari pemerintah,” ucap Ida.
Sementara itu, untuk saat ini, pertumbuhan ekonomi relatif cukup bagus. Tingkat inflasi pun terkendali, dipengaruhi oleh stabilnya harga termasuk harga pangan.Baca: Tips Agar Tak Terkena Modus Penipuan BSUIda berharap, pertumbuhan ekonomi tetap membaik ke depan pasca terhantam pandemi Covid-19, sehingga pemerintah tidak harus turun tangan memberikan subsidi kembali.”Jika tidak ada hal-hal yang memerlukan subsidi upah, ya kita tidak akan lakukan. Kita belum tahu, kan. Dulu seperti subsidi upah tahun 2022 kan dulu juga (baru muncul) di akhir (tahun),” ujar Ida. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler