Waspada Gelombang Setinggi 6 Meter, Terjadi di Beberapa Perairan Indonesia
Murianews
Jumat, 17 Februari 2023 14:17:55
BMKG pun mengimbau agar masyarakat yang berada di wilayah pesisir agar selalu waspada dengan gelombang tinggi.
”Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo mengutip
Antara, Jumat (17/2/2023).
Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia menyebabkan terjadinya potensi gelombang tinggi. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Baca: BMKG Imbau Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter di Beberapa Wilayah Perairan IndonesiaSedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
”Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan, dan perairan Kotabaru,” paparnya.
Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, Samudra Hindia Barat Aceh-Lampung, perairan barat Kepulauan Mentawai-Lampung, perairan selatan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Laut Jawa, perairan utara Jawa Barat-Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, dan Selat Makassar bagian tengah-selatan.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu, Teluk Bone, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku bagian selatan, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kep. Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kep. Aru, perairan Sorong-Amamapare-Yos Sudarso, Laut Arafuru bagian timur, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua.
Baca: Nekat! Nelayan Pulau Nyamuk Jepara Terjang Gelombang Tinggi Demi Stok BerasSementara untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera.Oleh karena itu, Eko Prasetyo mengatakan perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m). Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Antara
Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia. Gelombang berpotensi terjadi hingga setinggi 6 meter pada 17-18 Februari 2023.
BMKG pun mengimbau agar masyarakat yang berada di wilayah pesisir agar selalu waspada dengan gelombang tinggi.
”Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo mengutip
Antara, Jumat (17/2/2023).
Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia menyebabkan terjadinya potensi gelombang tinggi. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Baca: BMKG Imbau Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter di Beberapa Wilayah Perairan Indonesia
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
”Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan, dan perairan Kotabaru,” paparnya.
Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan barat Aceh-Kepulauan Nias, Samudra Hindia Barat Aceh-Lampung, perairan barat Kepulauan Mentawai-Lampung, perairan selatan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Laut Jawa, perairan utara Jawa Barat-Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, dan Selat Makassar bagian tengah-selatan.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Laut Sawu, Teluk Bone, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku bagian selatan, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kep. Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kep. Aru, perairan Sorong-Amamapare-Yos Sudarso, Laut Arafuru bagian timur, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua.
Baca: Nekat! Nelayan Pulau Nyamuk Jepara Terjang Gelombang Tinggi Demi Stok Beras
Sementara untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera.
Oleh karena itu, Eko Prasetyo mengatakan perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Antara