Dalam kesempatan ini, Kemenparekraf/Baparekraf memfasilitasi industri pariwisata tanah air melakukan pameran dan pertemuan bisnis dengan para calon buyers dari sejumlah negara di Asia Selatan di Paviliun Indonesia.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik keikutsertaan Indonesia di
sebagai upaya menjaga eksistensi pariwisata Indonesia di kawasan Asia Selatan serta meningkatkan kunjungan wisatawan asal India ke Indonesia.
SATTE merupakan bursa pariwisata business to business (B2B) terbesar di Asia Selatan. Selama tiga hari pelaksanaan, SATTE 2023 dipadati kurang lebih 30.000 pengunjung yang merupakan pelaku industri pariwisata India dan internasional.
”Pada SATTE kali ini pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia setelah pandemi. Dengan berbagai langkah strategis yang dijalankan Kemenparekraf untuk mempromosikan Indonesia di Asia Selatan, diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang usaha seluas-luasnya,” ujar Sandiaga Uno, dilansir dari laman Kemenparekraf, Rabu (15/2/2023).
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan, SATTE merupakan bursa pariwisata internasional perdana yang dikuti oleh Kemenparekraf/Baparekraf di awal tahun 2023. Keikutsertaan ini menjadi awalan yang baik bagi kegiatan promosi pariwisata Indonesia di kancah internasional, khususnya di wilayah Asia Selatan.”India saat ini merupakan salah satu sumber pasar utama pariwisata wisatawan mancanegara bagi Indonesia. Diharapkan keikutsertaan Indonesia di ajang ini dapat memberikan dampak yang luas terhadap minat wisatawan dari India dan Asia Selatan pada umumnya untuk berkunjung ke Indonesia," kata Made. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: kemenparekraf.go.id
Murianews, Jakarta – Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali berpartisipasi dalam ajang South Asia’s Travel & Tourism Exchange (SATTE) 2023. Ajang ini berlangsung pada 9-11 Februari 2023 di India Expo Mart Greater Noida, Delhi NCR, India.
Dalam kesempatan ini, Kemenparekraf/Baparekraf memfasilitasi industri pariwisata tanah air melakukan pameran dan pertemuan bisnis dengan para calon buyers dari sejumlah negara di Asia Selatan di Paviliun Indonesia.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik keikutsertaan Indonesia di
SATTE 2023 sebagai upaya menjaga eksistensi pariwisata Indonesia di kawasan Asia Selatan serta meningkatkan kunjungan wisatawan asal India ke Indonesia.
Baca juga: Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Dikenalkan dalam SATTE 2023 di India
SATTE merupakan bursa pariwisata business to business (B2B) terbesar di Asia Selatan. Selama tiga hari pelaksanaan, SATTE 2023 dipadati kurang lebih 30.000 pengunjung yang merupakan pelaku industri pariwisata India dan internasional.
”Pada SATTE kali ini pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia setelah pandemi. Dengan berbagai langkah strategis yang dijalankan Kemenparekraf untuk mempromosikan Indonesia di Asia Selatan, diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang usaha seluas-luasnya,” ujar Sandiaga Uno, dilansir dari laman Kemenparekraf, Rabu (15/2/2023).
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan, SATTE merupakan bursa pariwisata internasional perdana yang dikuti oleh Kemenparekraf/Baparekraf di awal tahun 2023. Keikutsertaan ini menjadi awalan yang baik bagi kegiatan promosi pariwisata Indonesia di kancah internasional, khususnya di wilayah Asia Selatan.
”India saat ini merupakan salah satu sumber pasar utama pariwisata wisatawan mancanegara bagi Indonesia. Diharapkan keikutsertaan Indonesia di ajang ini dapat memberikan dampak yang luas terhadap minat wisatawan dari India dan Asia Selatan pada umumnya untuk berkunjung ke Indonesia," kata Made.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: kemenparekraf.go.id