Kericuhan tersebut terjadi ketika Richard Eliezer memasuki ruang sidang pukul 10.13 WIB. Saat itu, para pendukung memaksa masuk ke dalam ruang sidang sehingga menyebabkan kericuhan dan desak-desakan antara pengunjung dan awak media yang meliput.
Tak ayal, teriakan dukungan bercampur umpatan karena desak-desakan terdengar di dalam ruang sidang.
”Semangat Richard!!” teriak pendukung Richard Eliezer di ruang sidang yang seharusnya tenang dan sakral.
Kericuhan ini berlangsung sekitar 20 menit. Bahkan ketika majelis Hakim masuk, para pendukung Bharada E masih berkerumun dan berdesak-desakan.
Saat Hakim Ketua Iman Wahyu Santosa membuka sidang, para pendukung Richard masih ricuh. Bahkan, ada yang tertawa keras sehingga Hakim memerintahkan petugas untuk mengusir pengunjung yang tidak mendapatkan bangku pengunjung.Akibatnya, sebagian besar awak media yang meliput juga ikut terusir dari ruang sidang. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
Murianews, Jakarta – Sidang pembacaan vonis terhadap terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E ricuh. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pun meminta kepada hadirin yang berdiri u tuk keluar dari ruang sidang.
Kericuhan tersebut terjadi ketika Richard Eliezer memasuki ruang sidang pukul 10.13 WIB. Saat itu, para pendukung memaksa masuk ke dalam ruang sidang sehingga menyebabkan kericuhan dan desak-desakan antara pengunjung dan awak media yang meliput.
Tak ayal, teriakan dukungan bercampur umpatan karena desak-desakan terdengar di dalam ruang sidang.
”Semangat Richard!!” teriak pendukung Richard Eliezer di ruang sidang yang seharusnya tenang dan sakral.
Baca: Bharada E Dituntut 12 Tahun Penjara
Kericuhan ini berlangsung sekitar 20 menit. Bahkan ketika majelis Hakim masuk, para pendukung Bharada E masih berkerumun dan berdesak-desakan.
Saat Hakim Ketua Iman Wahyu Santosa membuka sidang, para pendukung Richard masih ricuh. Bahkan, ada yang tertawa keras sehingga Hakim memerintahkan petugas untuk mengusir pengunjung yang tidak mendapatkan bangku pengunjung.
Akibatnya, sebagian besar awak media yang meliput juga ikut terusir dari ruang sidang.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com