Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, prediksi itu tidak lepas dari hasil survei yang sudah dilakukan selama ini, di mana kontestasi politik 2024 akan semakin sengit. Menurutnya, hingga saat ini tak ada satu pun tokoh yang mendapatkan dukungan lebih dari 50 persen plus satu yang merupakan syarat untuk dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024.
”Bahkan tidak ada yang sampai 40 persen. Padahal untuk menang itu harus 50 persen lebih,” ujar Saiful mengutip
, Jumat (3/2/2023).
Saiful kemudian berbicara mengenai empat capres yang bakal maju dalam pemilu 2024 mendatang. Pasangan pertama adalah Gajar Pranowo dan Puan Maharani yang akan diusung di PDIP. Dia menilai, keduanya mempunyai peluang besar untuk menjadi Capres-Cawapres karena eletabilitasnya baik.
Kubu kedua adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kubu ini, akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Sementara kubu ketiga diisi oleh Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). KIR menurut Saiful sangat mungkin mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Disusul kemudian kubu keempat dari Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat membentuk Koalisi Perubahan. Ketiga partai tersebut sudah bersepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.Kemudian pada putaran kedua pemilu 2024, yang akan bersaing ketat adalah kubu Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan. Sementara dua kubu lainnya diprediksi akan tersingkir dari kontestasi politik tersebut.”Jadi, kalau melihat tren ini, maka Anies kemungkinan akan berhadapan dengan Ganjar di putaran kedua. Ini seperti pilpres pertama kita 2004. Calonnya lebih dari dua, sehingga terjadi dua putaran,” kata Saiful. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Tempo.co
Murianews, Jakarta – Lembaga Survei Saiful Mujani
Research and Consulting (SMRC) memprediksi jika pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang akan digelar dua putaran. Prediksi ini apabila ada empat calon presiden yang maju dalam pemilu tersebut.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, prediksi itu tidak lepas dari hasil survei yang sudah dilakukan selama ini, di mana kontestasi politik 2024 akan semakin sengit. Menurutnya, hingga saat ini tak ada satu pun tokoh yang mendapatkan dukungan lebih dari 50 persen plus satu yang merupakan syarat untuk dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024.
”Bahkan tidak ada yang sampai 40 persen. Padahal untuk menang itu harus 50 persen lebih,” ujar Saiful mengutip
Tempo.co, Jumat (3/2/2023).
Baca: ASN Tak Netral Jelang Pemilu Terancam Dipecat
Saiful kemudian berbicara mengenai empat capres yang bakal maju dalam pemilu 2024 mendatang. Pasangan pertama adalah Gajar Pranowo dan Puan Maharani yang akan diusung di PDIP. Dia menilai, keduanya mempunyai peluang besar untuk menjadi Capres-Cawapres karena eletabilitasnya baik.
Kubu kedua adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kubu ini, akan mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Sementara kubu ketiga diisi oleh Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). KIR menurut Saiful sangat mungkin mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Baca: Pelantikan PPS di Pati Diwarnai Deklarasi Damai Pemilu 2024
Disusul kemudian kubu keempat dari Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat membentuk Koalisi Perubahan. Ketiga partai tersebut sudah bersepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Kemudian pada putaran kedua pemilu 2024, yang akan bersaing ketat adalah kubu Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan. Sementara dua kubu lainnya diprediksi akan tersingkir dari kontestasi politik tersebut.
”Jadi, kalau melihat tren ini, maka Anies kemungkinan akan berhadapan dengan Ganjar di putaran kedua. Ini seperti pilpres pertama kita 2004. Calonnya lebih dari dua, sehingga terjadi dua putaran,” kata Saiful.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Tempo.co