Dia pun menargetkan agar proyek tersebut bisa selesai pada Juni 2023 nanti. Sehingga pada bulan berikutnya, kereta siap untuk dioperasikan.
”Target proyek pembangunan KCJB (Kereta Cepak Jakarta-Bandung) rampung pada Juni 2023, dan diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada Juli 2023,” ungkapnya mengutip
, Sabtu (28/1/2023).
Menurutnya, saat ini progres pembangunan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai sekitar 84 persen. Sehingga sisa pengerjaan tinggal 16 persen. Pengerjaan yang dilakukan seperti track laying, sistem listrik aliran atas, dan penyiapan akses dan integrasi antar moda, agar semakin memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya.
Menurutnya, pembangunan proyek infrastruktur transportasi publik seperti kereta cepat memang diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan, salah satunya kemacetan yang menimbulkan kerugian bagi perekonomian.
”Kereta ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita,” imbuh Budi Karya.
Dia menjelaskan, dengan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, maka Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat dengan kecepatan hingga 360 kilometer per jam. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
Murianews, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terus memantau proyek pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung. Bahkan pihaknya bisa memastikan jika kereta cepat itu akan dioperasikan pada Juli mendatang.
Dia pun menargetkan agar proyek tersebut bisa selesai pada Juni 2023 nanti. Sehingga pada bulan berikutnya, kereta siap untuk dioperasikan.
”Target proyek pembangunan KCJB (Kereta Cepak Jakarta-Bandung) rampung pada Juni 2023, dan diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada Juli 2023,” ungkapnya mengutip
Kompas.com, Sabtu (28/1/2023).
Baca: Kereta Cepat Jadi Pusat Keunggulan dan Daya Saing Nasional
Menurutnya, saat ini progres pembangunan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai sekitar 84 persen. Sehingga sisa pengerjaan tinggal 16 persen. Pengerjaan yang dilakukan seperti track laying, sistem listrik aliran atas, dan penyiapan akses dan integrasi antar moda, agar semakin memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya.
Menurutnya, pembangunan proyek infrastruktur transportasi publik seperti kereta cepat memang diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan, salah satunya kemacetan yang menimbulkan kerugian bagi perekonomian.
”Kereta ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita,” imbuh Budi Karya.
Baca: Luhut Beri Sinyal Investor Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Dia menjelaskan, dengan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, maka Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat dengan kecepatan hingga 360 kilometer per jam.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com