Mendag Usul Subsidi Kedelai Diberikan ke Importir
Murianews
Senin, 16 Januari 2023 11:38:49
Dalam subsidi kedelain ini, pemerintah memberikan anggaran subsidj Rp 1.000 untuk 1 kilogram kedelai.
Mendag menginginkan skema tersebut diubah yakni dengan memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram kepada importir, sehingga langsung menjadi subsidi harga.
”Artinya, jika harga kedelai sebesar Rp 12.000 per kilogram, pemerintah memberikan subsidi ke importir Rp 1.000 per kilogram. Sehingga importir menjual ke koperasi hingga perajin tahu tempe dengan harga Rp 11.000 per kilogram,” katanya, mengutip
Kompas.com, Senin (16/1/2023).
Baca:
Harga Kedelai Turun, Omzet Produsen Tahu di Kudus Naik LagiMenurutnya, dengan sistem yang ada saat ini, yakni penaluran kedelain subdi dari Bulog ke Koperasi, dinilainya terlalu ribet.
”Kalau sekarang melalui koperasi penghasil kan ngajukan satu-satu harus ada izin usahanya, ruwet lah pokoknya. Mau bikin tahu tempe kok dibikin ruwet hidupnya,” terang Zulhas.
Dia juga menilai, apabila penyalurannya langsung dari importir, bisa dilakukan secara langsung.
”Kalau sama pengusaha saya percaya saya. Kalau Bulog lama,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, subsidi untuk importir itu hanya usulan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Baca:
Harga Kedelai Masih Melonjak, Mendag Siap Intervensi Turunkan HargaArief menuturkan, mekanisme subsidi masih dibahas dan harus dibuat aturannya secara tertulis.”Tapi percayalah bahwa pemerintah itu mempersiapkan subsidi kalau harganya tinggi kepada perajin tahu-tempe,” kata dia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
Murianews, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengusulkan agar subsidi kedelain bisa diberikan langsung kepada pihak importir. Sementara skema sebelumnya, subsidi diberikan melalui Perum Bulog.
Dalam subsidi kedelain ini, pemerintah memberikan anggaran subsidj Rp 1.000 untuk 1 kilogram kedelai.
Mendag menginginkan skema tersebut diubah yakni dengan memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram kepada importir, sehingga langsung menjadi subsidi harga.
”Artinya, jika harga kedelai sebesar Rp 12.000 per kilogram, pemerintah memberikan subsidi ke importir Rp 1.000 per kilogram. Sehingga importir menjual ke koperasi hingga perajin tahu tempe dengan harga Rp 11.000 per kilogram,” katanya, mengutip
Kompas.com, Senin (16/1/2023).
Baca:
Harga Kedelai Turun, Omzet Produsen Tahu di Kudus Naik Lagi
Menurutnya, dengan sistem yang ada saat ini, yakni penaluran kedelain subdi dari Bulog ke Koperasi, dinilainya terlalu ribet.
”Kalau sekarang melalui koperasi penghasil kan ngajukan satu-satu harus ada izin usahanya, ruwet lah pokoknya. Mau bikin tahu tempe kok dibikin ruwet hidupnya,” terang Zulhas.
Dia juga menilai, apabila penyalurannya langsung dari importir, bisa dilakukan secara langsung.
”Kalau sama pengusaha saya percaya saya. Kalau Bulog lama,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, subsidi untuk importir itu hanya usulan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Baca:
Harga Kedelai Masih Melonjak, Mendag Siap Intervensi Turunkan Harga
Arief menuturkan, mekanisme subsidi masih dibahas dan harus dibuat aturannya secara tertulis.
”Tapi percayalah bahwa pemerintah itu mempersiapkan subsidi kalau harganya tinggi kepada perajin tahu-tempe,” kata dia.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com