Pernyataan itu disampaikan Jusuf setelah merespon polemik terkait sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup yang saat ini ramai diperbincangkan elite politik.
, Senin (9/1/2023).
Kendati demikian, pihaknya juga tidak menampik dengan kekurangan dari sistem proporsional terbuka ini. Namun, dia menilai sistem terbuka lebih baik dibandingkan proporsional tertutup.
Bahkan dia juga mengaku sebagai orang pertama yang mengusulkan sistem proporsional terbuka. Terkait itu, dia mempunyai dua alasan pokok.
"Pertama, kita ingin agar masyarakat mengetahui siapa calon legislatif yang mereka pilih. Kedua, sistem proporsional terbuka memungkinkan setiap calon berkampanye secara pribadi," ungkapnya.
Sementara untuk sistem proporsional tertutup, masyarakat tidak mengetahui siapa calon yang akan dipilih, lantaran hanya memilih gambar partai politik (Parpol)."Kalau tertutup, cenderung calon tidak berkampanye, tapi partai yang berkampanye. Dan yang paling sulit adalah menentukan nomor-nomor," katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com
Murianews, Jakarta – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai jika pemilihan umum (pemilu) dengan sistem proporsional terbuka, sudah sangat baik dan benar.
Pernyataan itu disampaikan Jusuf setelah merespon polemik terkait sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup yang saat ini ramai diperbincangkan elite politik.
"Sistem terbuka itu sebetulnya sudah benar," kata Kalla, mengutip
CNNIndonesia.com, Senin (9/1/2023).
Baca:
KPU Pastikan Pemilu 2024 Gunakan Sistem Proporsional Terbuka
Kendati demikian, pihaknya juga tidak menampik dengan kekurangan dari sistem proporsional terbuka ini. Namun, dia menilai sistem terbuka lebih baik dibandingkan proporsional tertutup.
Bahkan dia juga mengaku sebagai orang pertama yang mengusulkan sistem proporsional terbuka. Terkait itu, dia mempunyai dua alasan pokok.
"Pertama, kita ingin agar masyarakat mengetahui siapa calon legislatif yang mereka pilih. Kedua, sistem proporsional terbuka memungkinkan setiap calon berkampanye secara pribadi," ungkapnya.
Baca:
Gerindra Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Sementara untuk sistem proporsional tertutup, masyarakat tidak mengetahui siapa calon yang akan dipilih, lantaran hanya memilih gambar partai politik (Parpol).
"Kalau tertutup, cenderung calon tidak berkampanye, tapi partai yang berkampanye. Dan yang paling sulit adalah menentukan nomor-nomor," katanya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com