Rabu, 19 November 2025


Karena itu, Prabowo justru sangat mendukung dengan sistem yang berlangsung saat ini, yakni proporsional terbuka dengan memikih secara langsung nama calon.

"Kita semua, seluruh anggota, menghendaki terbuka," kata Prabowo, mengutip Antara, Sabtu (7/1/2023).

BacaSistem Pemilu Proporsional Terbuka Dinilai Bikin Korupsi Menggila

Prabowo menjelaskan bahwa melalui sistem pemilu proporsional terbuka memungkinkan keterwakilan yang lebih banyak.

"Jadi, umpama di satu dapil (daerah pemilihan) ada 6 calon di satu partai, maka ada yang mewakili perempuan, ada pemuda, ada ulama, ada buruh, dan ada petani," ucap Prabowo.

Karena itu, sistem proporsional terbuka akan lebih membuka keterwakilan dan lebih demokratis.

"Nanti kalau tertutup ya DPP yang menentukan, bukan rakyat dari bawah," kata Prabowo.BacaBaleg DPR Sebut Delapan Parpol Parlemen Tolak Sistem Proporsional TertutupDiketahui, saat ini para politisi tengah melakukan uji materi pasal 168 ayat 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2027 tentang pemilu terkait sistem proporsional terbuka.Ada enam pemohon yang melakulam uji materi, yakni Demas Brian Wicaksono (pemohon I), Yuwono Pintadi (pemohon II), Fahrurrozi (pemohon III), Ibnu Rachman Jaya (pemohon IV), Riyanto (pemohon V), dan Nono Marijono (pemohon VI). Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Antara

Baca Juga

Komentar