Program Kartu Prakerja Dilanjut, Peserta Dapat Biaya Pelatihan Rp 4,2 Juta
Murianews
Jumat, 6 Januari 2023 12:30:45
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan biaya tersebut akan diberikan dalam bentuk pelatihan senilai Rp3,5 juta, biaya transportasi Rp 600 ribu yang akan dibayarkan satu kali, dan biaya dua kali survei senilai Rp 100 ribu.
”Namun biaya pelatihan Program Kartu Pra Kerja skema normal lebih tinggi. Program Kartu Pra Kerja skema bansos biaya pelatihannya lebih rendah dari biaya bantuan, sekarang biaya pelatihannya lebih besar yakni sebesar Rp3,5 juta,” kata Airlangga, mengutip
Antara, Jumat (6/1/2022).
Baca: Menko Perekonomian: Penerima Bansos Boleh Ikut Program Kartu PrakerjaKarena tidak lagi bersifat semi bansos, penerima bantuan seperti subsidi upah, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH) diperbolehkan menjadi peserta Program Kartu Pra Kerja.
”Karena ini
retraining dan
reskilling, bukan bansos lagi,” katanya.
Dia menambahkan, pelatihan yang mesti dijalankan peserta Program Kartu Pra Kerja skema normal di 2023 juga berdurasi lebih panjang yakni hingga 15 jam dibandingkan skema semi bansos yang dilaksanakan secara online, yakni hanya selama 6 jam.
Baca: Kabar Gembira, Kartu Prakerja Gelombang 24 Dibuka Kamis Pekan IniPelatihan secara langsung atau offline akan diselenggarakan terutama untuk bidang-bidang tertentu, antara lain keterampilan yang masuk dalam kriteria Indonesia
critical occupation list dan
future of job menurut
World Economic Forum (WEF)”Antara lain beberapa pendidikan yang terkait bisnis, seperti digital marketing, data
specialist, manager
logistic, surveyor, dan desain grafis,” katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Antara
Murianews, Jakarta – Pemerintah akan melanjutkan program Kartu Prakerja di tahun ini dengan skema normal. Peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 4,2 juta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan biaya tersebut akan diberikan dalam bentuk pelatihan senilai Rp3,5 juta, biaya transportasi Rp 600 ribu yang akan dibayarkan satu kali, dan biaya dua kali survei senilai Rp 100 ribu.
”Namun biaya pelatihan Program Kartu Pra Kerja skema normal lebih tinggi. Program Kartu Pra Kerja skema bansos biaya pelatihannya lebih rendah dari biaya bantuan, sekarang biaya pelatihannya lebih besar yakni sebesar Rp3,5 juta,” kata Airlangga, mengutip
Antara, Jumat (6/1/2022).
Baca: Menko Perekonomian: Penerima Bansos Boleh Ikut Program Kartu Prakerja
Karena tidak lagi bersifat semi bansos, penerima bantuan seperti subsidi upah, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH) diperbolehkan menjadi peserta Program Kartu Pra Kerja.
”Karena ini
retraining dan
reskilling, bukan bansos lagi,” katanya.
Dia menambahkan, pelatihan yang mesti dijalankan peserta Program Kartu Pra Kerja skema normal di 2023 juga berdurasi lebih panjang yakni hingga 15 jam dibandingkan skema semi bansos yang dilaksanakan secara online, yakni hanya selama 6 jam.
Baca: Kabar Gembira, Kartu Prakerja Gelombang 24 Dibuka Kamis Pekan Ini
Pelatihan secara langsung atau offline akan diselenggarakan terutama untuk bidang-bidang tertentu, antara lain keterampilan yang masuk dalam kriteria Indonesia
critical occupation list dan
future of job menurut
World Economic Forum (WEF)
”Antara lain beberapa pendidikan yang terkait bisnis, seperti digital marketing, data
specialist, manager
logistic, surveyor, dan desain grafis,” katanya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Antara