Kamis, 20 November 2025


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan biaya tersebut akan diberikan dalam bentuk pelatihan senilai Rp3,5 juta, biaya transportasi Rp 600 ribu yang akan dibayarkan satu kali, dan biaya dua kali survei senilai Rp 100 ribu.

”Namun biaya pelatihan Program Kartu Pra Kerja skema normal lebih tinggi. Program Kartu Pra Kerja skema bansos biaya pelatihannya lebih rendah dari biaya bantuan, sekarang biaya pelatihannya lebih besar yakni sebesar Rp3,5 juta,” kata Airlangga, mengutip Antara, Jumat (6/1/2022).

Baca: Menko Perekonomian: Penerima Bansos Boleh Ikut Program Kartu Prakerja

Karena tidak lagi bersifat semi bansos, penerima bantuan seperti subsidi upah, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH) diperbolehkan menjadi peserta Program Kartu Pra Kerja.

”Karena ini retraining dan reskilling, bukan bansos lagi,” katanya.

Dia menambahkan,  pelatihan yang mesti dijalankan peserta Program Kartu Pra Kerja skema normal di 2023 juga berdurasi lebih panjang yakni hingga 15 jam dibandingkan skema semi bansos yang dilaksanakan secara online, yakni hanya selama 6 jam.
Baca: Kabar Gembira, Kartu Prakerja Gelombang 24 Dibuka Kamis Pekan IniPelatihan secara langsung atau offline akan diselenggarakan terutama untuk bidang-bidang tertentu, antara lain keterampilan yang masuk dalam kriteria Indonesia critical occupation list dan future of job menurut World Economic Forum (WEF)”Antara lain beberapa pendidikan yang terkait bisnis, seperti digital marketing, data specialist, manager logistic, surveyor, dan desain grafis,” katanya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Antara

Baca Juga

Komentar

Terpopuler