”Pastikan pemilu itu juga tak lagi menciptakan kondisi untuk pembelahan bangsa, termasuk imbauan kami kepada seluruh para elite di negeri tercinta karena elite adalah teladan bangsa,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mengutip
, Selasa (3/1/2023).
Menurutnya, pembelahan politik itu harus terjadi pada masa lampau, sehingga untuk kedepan tidak boleh terulang lagi.
Haedar menyebut bahwa PP Muhammadiyah telah menyampaikan pesan dan harapan ini kepada KPU RI agar Pemilu 2024 tidak hanya berlangsung dengan asas luber dan jurdil, tetapi juga membawa kegembiraan dalam suasana yang aman, nyaman, dan berkualitas.
”Gembira itu apa, agar kita ini bangsa Indonesia ketika masuk ke bilik suara maupun sebelumnya termasuk kampanye, tidak saling bersitegang, berhadap-hadapan, tapi nikmati sebagai kontestasi yang mengeluarga. Nah itu kita ciptakan bersama,” ujar Haedar.
Muhammadiyah menilai, pemilu dapat dijadikan sarana integrasi bangsa. Elite-elite politik yang berkontestasi diharapkan tidak gelap mata atas posisi yang diperebutkan.”Siapa pun nanti yang menang dan menduduki posisi pemerintahan maupun legislatif, itu amanah terbesar dan terberat, bukan sesuatu yang harus dirayakan dengan pesta-pora, tapi tanggung jawab luhur yang berat,” ujar Haedar. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
Murianews, Jakarta – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta kepada para elite politik agar tidak memecah belah bangsa saat hajatan pemilu 2024 nanti. Sebab, pada pemilu 2019 lalu, bangsa ini sudah menanggung akibat dari pertarungan politik identitas.
”Pastikan pemilu itu juga tak lagi menciptakan kondisi untuk pembelahan bangsa, termasuk imbauan kami kepada seluruh para elite di negeri tercinta karena elite adalah teladan bangsa,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mengutip
Kompas.com, Selasa (3/1/2023).
Menurutnya, pembelahan politik itu harus terjadi pada masa lampau, sehingga untuk kedepan tidak boleh terulang lagi.
Baca: Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, PKB: Sempat Ada Dorongan dari PDIP
Haedar menyebut bahwa PP Muhammadiyah telah menyampaikan pesan dan harapan ini kepada KPU RI agar Pemilu 2024 tidak hanya berlangsung dengan asas luber dan jurdil, tetapi juga membawa kegembiraan dalam suasana yang aman, nyaman, dan berkualitas.
”Gembira itu apa, agar kita ini bangsa Indonesia ketika masuk ke bilik suara maupun sebelumnya termasuk kampanye, tidak saling bersitegang, berhadap-hadapan, tapi nikmati sebagai kontestasi yang mengeluarga. Nah itu kita ciptakan bersama,” ujar Haedar.
Baca: Hoaks Diprediksi Meningkat Jelang Pemilu, KPU Pati: Perlu Peran Pers
Muhammadiyah menilai, pemilu dapat dijadikan sarana integrasi bangsa. Elite-elite politik yang berkontestasi diharapkan tidak gelap mata atas posisi yang diperebutkan.
”Siapa pun nanti yang menang dan menduduki posisi pemerintahan maupun legislatif, itu amanah terbesar dan terberat, bukan sesuatu yang harus dirayakan dengan pesta-pora, tapi tanggung jawab luhur yang berat,” ujar Haedar.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com