Kamis, 20 November 2025


”Pastikan pemilu itu juga tak lagi menciptakan kondisi untuk pembelahan bangsa, termasuk imbauan kami kepada seluruh para elite di negeri tercinta karena elite adalah teladan bangsa,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mengutip Kompas.com, Selasa (3/1/2023).

Menurutnya, pembelahan politik itu harus terjadi pada masa lampau, sehingga untuk kedepan tidak boleh terulang lagi.

Baca: Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, PKB: Sempat Ada Dorongan dari PDIP

Haedar menyebut bahwa PP Muhammadiyah telah menyampaikan pesan dan harapan ini kepada KPU RI agar Pemilu 2024 tidak hanya berlangsung dengan asas luber dan jurdil, tetapi juga membawa kegembiraan dalam suasana yang aman, nyaman, dan berkualitas.

”Gembira itu apa, agar kita ini bangsa Indonesia ketika masuk ke bilik suara maupun sebelumnya termasuk kampanye, tidak saling bersitegang, berhadap-hadapan, tapi nikmati sebagai kontestasi yang mengeluarga. Nah itu kita ciptakan bersama,” ujar Haedar.

Baca: Hoaks Diprediksi Meningkat Jelang Pemilu, KPU Pati: Perlu Peran PersMuhammadiyah menilai, pemilu dapat dijadikan sarana integrasi bangsa. Elite-elite politik yang berkontestasi diharapkan tidak gelap mata atas posisi yang diperebutkan.”Siapa pun nanti yang menang dan menduduki posisi pemerintahan maupun legislatif, itu amanah terbesar dan terberat, bukan sesuatu yang harus dirayakan dengan pesta-pora, tapi tanggung jawab luhur yang berat,” ujar Haedar. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler