Waspada, 9 Wilayah Ini Berpotensi Terjadi Hujan Ekstrem 2 Januari 2023
Murianews
Rabu, 28 Desember 2022 09:36:08
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, yang perlu diwaspadai, potensi hujan lebat hingga sangat lebat bahkan sampai berkembang ekstrem sampai 2 Januari.
”Terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Rabu (28/12/2022).
Selanjutnya, Dwikorita membeberkan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang intensitasnya lebih rendah dari ekstrem.
Baca: BMKG Bantah 28 Desember Terjadi Badai DahsyatPihaknya juga menambahkan jika hujan ekstrem ini tidak akan berlangsung lama, yakni pada 5 Januari 2023 intensitasnya sudah mulai berkurang.
”Dan seterusnya mulai mereda tanggal 5 sampai 10 Januari mulai mereda, berkurang,” imbuhnya.
Ia menjelaskan meningkatnya curah hujan itu dipicu beberapa faktor. Pertama, penguatan intensitas Monsun atau Monsoon Asia dalam beberapa hari terakhir.
Monsoon Asia sendiri merupakan pergeseran pola angin musiman yang signifikan di wilayah yang meliputi anak benua India, Asia Tenggara, dan China. Fenomena ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Monsoon Asia sendiri merupakan pergeseran pola angin musiman yang signifikan di wilayah yang meliputi anak benua India, Asia Tenggara, dan China. Fenomena ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.Kedua, fenomena seruakan dingin yang berasal dari dataran tinggi Tibet yang merupakan aliran massa udara dingin yang berasal dari daratan Asia sekitar Tibet lewat Laut China Selatan hingga ke wilayah Indonesia bagian barat saat monsun Asia musim dingin.
Baca: Prediksi BRIN Soal Badai Dahsyat 28 Desember di JabodetabekSeruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.Ketiga, kata Dwikorita, adalah fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensifDwikorita melanjutkan tiga fenomena itu dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara lebih intensif di wilayah Indonesia bagian barat tengah dan selatan. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis Anwar
Murianews, Jakarta – Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan pada 2 Januari 2023 akan terjadi hujan ekstrem di 9 wilayah di Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, yang perlu diwaspadai, potensi hujan lebat hingga sangat lebat bahkan sampai berkembang ekstrem sampai 2 Januari.
”Terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Rabu (28/12/2022).
Selanjutnya, Dwikorita membeberkan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang intensitasnya lebih rendah dari ekstrem.
Baca: BMKG Bantah 28 Desember Terjadi Badai Dahsyat
Pihaknya juga menambahkan jika hujan ekstrem ini tidak akan berlangsung lama, yakni pada 5 Januari 2023 intensitasnya sudah mulai berkurang.
”Dan seterusnya mulai mereda tanggal 5 sampai 10 Januari mulai mereda, berkurang,” imbuhnya.
Ia menjelaskan meningkatnya curah hujan itu dipicu beberapa faktor. Pertama, penguatan intensitas Monsun atau Monsoon Asia dalam beberapa hari terakhir.
Monsoon Asia sendiri merupakan pergeseran pola angin musiman yang signifikan di wilayah yang meliputi anak benua India, Asia Tenggara, dan China. Fenomena ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Kedua, fenomena seruakan dingin yang berasal dari dataran tinggi Tibet yang merupakan aliran massa udara dingin yang berasal dari daratan Asia sekitar Tibet lewat Laut China Selatan hingga ke wilayah Indonesia bagian barat saat monsun Asia musim dingin.
Baca: Prediksi BRIN Soal Badai Dahsyat 28 Desember di Jabodetabek
Seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
Ketiga, kata Dwikorita, adalah fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensif
Dwikorita melanjutkan tiga fenomena itu dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara lebih intensif di wilayah Indonesia bagian barat tengah dan selatan.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar