Rabu, 19 November 2025


SVP PSO Wilayah Barat PT Pupuk Indonesia Agus Susanto mengatakan, kebutuhan pupuk bersubsidi secara nasional tahun ini mencapai 25 juta ton. Namun, untuk alokasi yang disediakan pemerintah hanya 9,1 juta ton.

”Ini yang perlu diketahui bahwa kelangkaan itu karena kekurangan alokasi dari jumlah pupuk yang dibutuhkan petani,” kata Agus, mengutip dari CNNIndonesia.com, Sabtu (24/12/2022).

Baca: 9 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Siap Disalurkan untuk 2023

Menurut Agus, sampai dengan 22 Desember 2022, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi jenis urea di Sumut sebanyak 159.131 ton atau sekitar 94 persen dari alokasi setahun sebesar 168.487 ton.

Sementara, untuk pupuk NPK sudah tersalur sebanyak 122.644 ton atau 97 persen dari alokasi 126.693 ton.

Agus juga menjelaskan, pupuk subsidi dari yang tadinya dialokasikan lima jenis yakni, Urea, NPK, Za, SP-36 dan Urea namun saat ini menjadi dua jenis saja, yakni Urea dan NPK.Baca: Dua Pemuda Banyuwangi Dicokok Polisi Imbas Bawa 17 Sak Pupuk Bersubsidi Ilegal”Begitu juga terhadap komoditas tanaman yang dibolehkan menggunakan pupuk subsidi dikurangi dari 70 jenis komoditas menjadi 9 komoditas, yakni padi, jagung, kedelai, tebu, kakao, kopi, cabai merah, bawang dan bawang putih. Dan, itu pun luasannya hanya 2 hektare saja per petani per musim tanam,” paparnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler