Kamis, 20 November 2025


Zulhas mengatakan, bantuan subsidi itu akan diambilkan dari dana belanja Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk komoditas-komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti telur.

”Begini, kalau harganya naik lebih dari 5 persen, Walikota akan turun tangan. Ongkos telur misalnya dari Blitar, itu bisa ditanggung oleh pemerintah daerah. Kalau masih naik juga bisa subsidi harga, pendek kata pemerintah akan melakukan segala upaya agar barangnya ada, harganya terjangkau. Tidak lebih dari 5 persen,” ujarnya, mengutip dari Kompas.com, Jumat (23/12/2022).

Baca: Harga Telur Naik Jelang Nataru, Bapanas Ungkap Penyebabnya

Menurutnya, dana BTT yang besarannya dua persen itu bisa digunakan untuk mendanai ongkos angkut maupun subsidi jika diketahui harga pangan terus merangkak naik. Dana tersebut pun bebas kapan digunakan, asal ketika harga pangan naik.

”Anggaran ada terus, subsidi biaya angkut ada terus. kapan saja (bisa digunakan). Uangnya ada. Misalnya subsidi ongkos cabai dari mana gitu ke sini, ada subsidi jadi enggak begitu mahal,” terangnya.

Sementara Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur secara nasional merangkak naik menjadi Rp 31.150 per kilogram.Baca: Harga Telur di Pati Tembus Rp 30 Ribu per KgDi Provinsi Aceh harga telur naik menjadi Rp 34.000, Sumatera Utara Rp 33.500, DKI Jakarta Rp 30.000 dan Jawa Tengah Rp 28.000 per kilogram. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler