Rabu, 19 November 2025


Hartarto mengatakan, pemberian insentif pembelian kendaraan listrik itu dilakukan sesuai dengan harga kendaraan. Hal ini tidak termasuk kendaraan listrik mewah.

Airlangga memaparkan insentif buat kendaraan listrik telah dilakukan di berbagai negara. Sementara buat Indonesia dikatakan kuncinya adalah transisi energi yang salah satu pengguna terbesarnya adalah otomotif.

Baca: 60 Persen Kendaraan Listrik Dunia akan Bergantung Baterai Indonesia

”Dan sektor otomotif ini negara Eropa, semua memberikan insentif dan insentif itu didesain ada capping price kendaraan. Indonesia juga akan mempersiapkan, tidak semua mobil itu listrik yang untuk kaya atau mewah diberikan subsidi, tetapi dengan harga tertentu, ini kebijakannya sedang dievaluasi,” jelas Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12/2022).

Airlangga yang mengoreksi kebijakan ini bukan berupa subsidi melainkan insentif menjelaskan latar belakang pemberiannya bagi masyarakat.
Baca: Soal Insentif Kendaraan Listrik, Jokowi: Hampir Semua Negara Melakukan”Bukan subsidi ya, insentif kita berikan dalam rupiah tertentu, ini sedang dibicarakan dengan Bu Menteri Keuangan nilainya Rp5 triliun, nanti dibagi motor berapa, mobil berapa, bus itu kita akan pertimbangkan juga,” ujar Airlangga. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden

Baca Juga

Komentar