Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penyetopan PSBB dan PPKM itu lantaran kasus harian covid-19 berada di angka 1.200.
”Mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM. Perjalanan seperti itu harus kita ingat, betapa sangat sulitnya,” kata Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12/2022).
Jokowi kembali mengingatkan saat lonjakan kasus harian Covid-19 pernah mencapai 56 ribu kasus saat varian Delta masuk. Kala itu, hampir 80 persen menteri di kabinetnya menyarankan agar Indonesia menerapkan
.
”Masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain saat ini,” ungkapnya.
Setelah itu, muncul varian Omicron yang ketika kasus hariannya melonjak hingga 64 ribu kasus.
”Kita ingat saat itu ada APD (alat pelindung diri) kurang, oksigen nggak ada, pasien menumpuk di rumah sakit. Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik,” ujar Jokowi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden
Murianews, Jakarta – Pemerintah berencana akan menyetop pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penyetopan PSBB dan PPKM itu lantaran kasus harian covid-19 berada di angka 1.200.
”Mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM. Perjalanan seperti itu harus kita ingat, betapa sangat sulitnya,” kata Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12/2022).
Baca: Larangan Ekspor Nikel Berujung Gugatan ke WTO, Jokowi: Suruh Gugat Terus
Jokowi kembali mengingatkan saat lonjakan kasus harian Covid-19 pernah mencapai 56 ribu kasus saat varian Delta masuk. Kala itu, hampir 80 persen menteri di kabinetnya menyarankan agar Indonesia menerapkan
lockdown.
”Masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain saat ini,” ungkapnya.
Setelah itu, muncul varian Omicron yang ketika kasus hariannya melonjak hingga 64 ribu kasus.
Baca: PPKM Diperpanjang, Menkes Sebut Covid-19 Masih Terkendali
”Kita ingat saat itu ada APD (alat pelindung diri) kurang, oksigen nggak ada, pasien menumpuk di rumah sakit. Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik,” ujar Jokowi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Youtube Sekretariat Presiden