Empat Anomali Cuaca Ini Jadi Penyebab Terjadinya Cuaca Ekstrem Saat Nataru
Murianews
Rabu, 21 Desember 2022 10:14:46
Kepala BKMG Dwikorita Karnawati mengatakan, empat anomali cuaca itu diperkirakan akan terjadi secara bersamaan, sehingga berpotensi memunculkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurutnya, empat anomali cuaca itu adalah peningkatan aktivitas monsoon Asia, semakin intensifnya seruakan dingin Asia, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah, serta terpantaunya aktivitas gelombang atmosfer.
Baca: BMKG Sebut Ada Potensi Cuaca Ekstrem Saat Libur Nataru”Bersamaannya empat aktivitas tersebut maka dikhawatirkan atau berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, terutama bagian selatan Indonesia sampai juga bagian tengah dan timur,” kata Dwikorita, dilansir dari laman resmi BMKG, Rabu (21/12/2022).
Dwikorita menjelaskan, peningkatan aktivitas monsoon Asia memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Kemudian, semakin intensifnya seruakan dingin Asia meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan.
”Serta meningkatkan pembentukan awan-awan hujan menjadi lebih intensif di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara,” kata Dwikorita.
Baca: BMKG: Puncak Musim Hujan Terjadi Saat NataruSelain itu, ada indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif.Hal ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi serta meningkatkan kecepatan angin permukaan dan tinggi gelombang di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: BMKG
Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendata ada empat anomali cuaca yang menjadi penyebab munculnya cuaca ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala BKMG Dwikorita Karnawati mengatakan, empat anomali cuaca itu diperkirakan akan terjadi secara bersamaan, sehingga berpotensi memunculkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurutnya, empat anomali cuaca itu adalah peningkatan aktivitas monsoon Asia, semakin intensifnya seruakan dingin Asia, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah, serta terpantaunya aktivitas gelombang atmosfer.
Baca: BMKG Sebut Ada Potensi Cuaca Ekstrem Saat Libur Nataru
”Bersamaannya empat aktivitas tersebut maka dikhawatirkan atau berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, terutama bagian selatan Indonesia sampai juga bagian tengah dan timur,” kata Dwikorita, dilansir dari laman resmi BMKG, Rabu (21/12/2022).
Dwikorita menjelaskan, peningkatan aktivitas monsoon Asia memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Kemudian, semakin intensifnya seruakan dingin Asia meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan.
”Serta meningkatkan pembentukan awan-awan hujan menjadi lebih intensif di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara,” kata Dwikorita.
Baca: BMKG: Puncak Musim Hujan Terjadi Saat Nataru
Selain itu, ada indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif.
Hal ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi serta meningkatkan kecepatan angin permukaan dan tinggi gelombang di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: BMKG