Kamis, 20 November 2025


Hal ini sesuai ketetapan pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 734 Tahun 2022 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun 2023.

Dalam Kpmentan itu, total alokasi pupuk subsidi tahun depan ditetapkan sebanyak 9.013.706 ton yang terdiri dari pupuk urea sebanyak 5.570.330 ton, nitrogen, posfor, dan kalium (NPK) 3.232.373 ton, serta NPK formula khusus 211.003 ton.

Nantinya, untuk penyaluran pupuk bersubsidi tersebut akan didukung oleh 1.013 distributor yang ada di seluruh wilayah Indonesia yang sudah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk subsidi tahun anggaran 2023 di Bali.

Baca: Dua Pemuda Banyuwangi Dicokok Polisi Imbas Bawa 17 Sak Pupuk Bersubsidi Ilegal

”Untuk Tahun Anggaran 2023, Pupuk Indonesia menargetkan penyaluran bisa optimal mendekati 100 persen dari alokasi yang diterbitkan pemerintah,” kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal, mengutip Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

Untuk itu, Gusrizal mengimbau para ditributor sebagai mitra penyalur di daerah untuk berkomitmen menyalurkan pupuk subsidi sesuai aturan.

”Dan, secara periodik Pupuk Indonesia juga akan lakukan evaluasi atas kinerja penyaluran dari masing-masing distributor yang tentunya akan menjadi pertimbangan kami atas kelangsungan kerja sama ke depan,” kata Gusrizal.Baca: Polisi Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi Hingga 10 TonDari sisi harga, ditetapkan HET masing-masing senilai Rp 2.250 per kilogram untuk pupuk urea, Rp 2.300 per kilogram untuk pupuk NPK, serta Rp 3.300 untuk pupuk NPK untuk kakao atau yang juga disebut dengan istilah NPK formula khusus.Gusrizal mengimbau seluruh distributor untuk menerapkan sistem digitalisasi yang telah dikembangkan dan diimplementasikan Pupuk Indonesia yaitu Aplikasi Rekan. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler