Kamis, 20 November 2025


Sehingga, pihak BMKG merekomendasikan agar 1.800 rumah itu direlokasi di lahan yang lebih aman dari patahan geser Cugenang. Mengingat, BMKG sendiri mencatat area seluas 8,09 kilometer persegi menjadi zona rawan.

”Berdasarkan zona bahaya tersebut di atas, maka area yang terdokumentasi untuk direlokasi adalah area seluas 8,09 KM2 dengan hunian sebanyak kurang lebih 1.800 rumah yang berada di dalam zona bahaya patahan geser Cugenang, meliputi sebagian desa Talaga, Sarampad, Nagrak, Cibulakan,” kata Kepala Pusat Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari Detik.com, Kamis (8/12/20222).

Baca: Relokasi Hunian Korban Gempa Cianjur Dipastikan Selesai Sebelum Lebaran

Hal itu berdasarkan analisa BMKG terkait dampak gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo. Daryono mengatakan terdapat zona bahaya yang berada di sepanjang jalur jurus patahan pada jarak 200-500 meter ke arah lurus kanan kiri patahan.

”Bahwa zona berbahaya merupakan zona yang rentan mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan,” katanya.

Baca: Jokowi Ingatkan Bantuan Gempa Cianjur Jangan Dipakai untuk Beli Motor
Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan zona-zona yang direkomendasikan direkolasi itu sebaiknya tidak dibangun lagi hunian rumah. Namun dapat dimanfaatkan untuk area terbuka seperti persawahan dan area resapan.Menurutnya, hal itu untuk mencegah kerusakan yang serupa apabila terjadi gempa lainnya di masa yang akan datang.”Yang di kosongkan itu dari hunian, tetapi bisa untuk dimanfaatkan untuk non hunian misalnya untuk persawahan, untuk area resapan, area konservasi, di hutankan, tapi jangan dibangun rumah lagi. Jadi bisa dimanfaatkan untuk non struktural,” kata Dwikorita. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar