Rabu, 19 November 2025


Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, akhir tahun ini hanya tinggal hitungan minggu. Kebutuhan beras cadangan yang seharusnya 500 ribun ton, tetapi hanya mampu menyerap 166 ribu ton.

”Ini kita upayakan sampai bulan Desember. Kan ini tinggal hanya hitungan mingguan. Itu yang saya inginkan, yang kita harapkan. Karena tadi sudah jelas ya, kita tidak berhasil mendapatkan yang dari dalam negeri jumlah 500.000, hanya 166.000. Maka kita harus siapkan minimal 200.000,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/12/2022).

Baca: Jokowi Minta Kabinetnya Hitung Ketersediaan Beras

Kendati demikian, Buwas mengaku untuk impor beras 200.000 ton tersebut bukanlah hal mudah. Sebab saat ini kata dia aturan dari negara-negara penghasil beras untuk mengekspor ke Indonesia juga cukup rumit.

”Negara-negara itu juga membatasi, bahkan ada yang sama sekali menutup, menutup untuk dia ekspor, karena dia butuh juga. Thailand, Vietnam, India, Pakistan, Myanmar, itu semua punya peraturan dari negara-negara itu,” jelas Buwas.Bahkan lanjut Buwas, ada satu negara yang awalnya sudah berkomitmen untuk mengekspor berasnya ke Indonesia namun gagal lantaran waktu yang disediakan sangat singkat. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler