Rabu, 19 November 2025


Karena itu, pihaknya meminta semua elemen masyarakat untuk waspada bersama untuk menyikapi aksi bom bunuh diri tersebut.

”Yang pertama, kami sangat sayangkan, Kedua, inilah virus radikal terosime yang terjadi, yang menghalalkan segala cara, kekerasan ekstrem,” kata Boy, dikutip dari Detik.com, Rabu (7/12/2022).

Baca: Satu Anggota Polisi Meninggal Akibat Ledakan Bom di Mapolsek Astana Anyar

Pihaknya pun mengaku turut mengidentifikasi terduga pelaku bom bunuh diri tersebut. Saat ini, prosesnya masih berjalan.

”Siapa mereka? Kami perlu waktu untuk melakukan, mengidentifikasi dulu. Prosedurnya jika tidak ada saksi-saksi dari kawannya, kami harus mendalami identitas orang yang menjadi pelaku bom bunuh diri, ini sedang berjalan,” jelasnya.

Menurutnya, dilihat dari modus bom bunuh diri tersebut, sama seperti Jamaah Ansharut Daullah (JAD) dan Jamaah Islamiyah (JI).Baca: Densus 88 Olah TKP Kasus Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar”Ini kan karakter-karakter selama ini, misi-misi umumnya. Apakah JAD, JI, bisa dengan cara-cara modus operandi seperti ini. Jadi tentu perlu data lebih lanjut untuk kami simpulkan ke arah sana (jaringannya),” tambah Boy. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar