Kamis, 20 November 2025


Jokowi Juga menyebut, ketergantungan negara lain dengan Indonesia ini merupakan salah satu kunci untuk menuju negara maju.

”Sebetulnya sudah beberapa kali saya cek, siapa sih yang bergantung pada kita? Ternyata banyak sekali,” ucapnya dalam acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (02/12/2022).

Baca: Soal Mafia Tanah, Jokowi: Mengerikan, Bisa Saling Bunuh

Dia mencontohkan, begitu dirinya menyetop untuk ekspor batu bara, selang dua minggu kemudian ternyata ada banyak kepala negara yang menelepon Jokowi.

”Begitu batu bara kita stop 2 minggu saja, yang telpon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, presiden. Oh ini tergantung, tergantung, tergantung. Oh banyak sekali, saya kaget juga,” sambungnya.

Tidak hanya batu bara, begitu pula dengan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Jokowi mengatakan, begitu ia menghentikan ekspornya, banyak organisasi global yang mempertanyakan keputusan itu di antaranya International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.

”Saya berikan ke kamu, kemudian kita kelabakan nggak punya minyak? Nggak bisa. Pasti saya stop. Banyak yang mengatakan itu keliru, ya terserah, nggak apa-apa. Pendapat orang berbeda-beda," katanya.Baca: Jokowi Heran, Uang Pemda Rp 278 Triliun Nganggur di BankKarena itulah, Jokowi menekankan, dalam keterbukaan ekonomi ini Indonesia harus tetap mampu mendesain ketergantungan negara lain kepada Indonesia. Jangan sampai RI hanya menjadi cabang dengan banyaknya investor masuk, seperti yang terjadi di Amerika Latin.”Saya berikan contoh saja, kenapa Taiwan bisa meloncat? Hanya satu contoh saja. Mereka membuat chip. Fokus, strategic, dan kompetitif. Hanya di situ. Dan semua tergantung pada produk ini. Hanya satu, belum produk-produk lain,” ujarnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Youtube Sekretariat Presiden

Baca Juga

Komentar

Terpopuler