Rabu, 19 November 2025


Handoyo mengatakan, langkah pemerintah untuk memberikan vaksinasi booster kedua ini sangat tepat. Sebab, saat ini kasus covid-19 terus mengalami lonjakan, terutama di Jawa-Bali.

Dia juga mengatakan, angka lansia yang harus dirawat di rumah sakit karena Covid-19 juga masih tinggi. Tenaga kesehatan juga berisiko tinggi karena setiap saat kontak langsung dengan pasien di rumah sakit.

”Kami mendukung karena lansia, termasuk juga sejawat kita yang bekerja di rumah sakit lebih rentan dan berisiko tinggi. Saya rasa sudah tepat dan wajar pemerintah mengambil kebijakan itu, dalam rangka melindungi dan mengurangi potensi peningkatan hospitality rate,” kata Rahmad, dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (26/11/2022).

Baca: Seberapa Cepat Booster Vaksin COVID-19 Bekerja? Ini Penjelasannya

Penyelenggaraan vaksin booster dosis kedua berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Booster dosis kedua menggunakan IndoVac, vaksin Covid-19 produksi dalam negeri.
Saat ini Indonesia telah menyuntikkan 205 juta dosis vaksin pertama, 172 juta dosis vaksin kedua, 66 juta dosis vaksin penguat pertama, dan 730 ribu dosis vaksin penguat kedua.”Kenapa kita memerlukan booster? Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid-19 dari orang ke orang. Ini yang paling penting,” kata Presiden Jokowi usai disuntik vaksin booster kedua. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Liputan6.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler