Menkes: Banyak Konglomerat Berobat Pakai BPJS Kesehatan

Murianews
Rabu, 23 November 2022 07:39:56


Murianews, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut jika masih banyak para konglomerat yang berobat dengan menggunakan layanan BPJS Kesehatan. Padahal, biaya pengobatan yang dikeluarkan cukup tinggi.
Hal ini diungkap oleh Menkes pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (22/11/2022) kemarin.
”Saya juga dengar sering sekali orang yang dibayarin besar itu banyaknya, ya mohon maaf ya, orang-orang yang kadang konglomerat juga,” kata Budi.
Baca: BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius
Karena itu, pihaknya juga meminta kepada dewan BPJS untuk memeriksa pengguna terbesar BPJS Kesehatan. Apabila mereka termasuk kelompok yang mampu secara finansial, pembiayaan kesehatan bisa dialihkan ke asuransi swasta.
Menurutnya, ketidaktepatan sasaran layanan BPJS Kesehatan itulah yang menyebabkan keuangan BPJS Kesehatan sempat defisit.
”Untuk nasabah-nasabah yang kaya dia seharusnya bisa menambah dengan mengkombinasikan urusan jaminan sosial BPJS dengan yang swasta dan yang bersangkutan harus membayar sendiri,” bebernya.
Baca: TKI Diwajibkan jadi Peserta BPJS, Ini Pentingnya
Sementara untuk masyarakat miskin, tetap bisa menggunakan BPJS Kesehatan dengan skema pembayaran dilakukan oleh pemerintah.
"Sedangkan yang miskin itu yang dibayarkan pemerintah on top, dari yang mendasar,” pungkasnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com
Hal ini diungkap oleh Menkes pada saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (22/11/2022) kemarin.
”Saya juga dengar sering sekali orang yang dibayarin besar itu banyaknya, ya mohon maaf ya, orang-orang yang kadang konglomerat juga,” kata Budi.
Baca: BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius
Karena itu, pihaknya juga meminta kepada dewan BPJS untuk memeriksa pengguna terbesar BPJS Kesehatan. Apabila mereka termasuk kelompok yang mampu secara finansial, pembiayaan kesehatan bisa dialihkan ke asuransi swasta.
Menurutnya, ketidaktepatan sasaran layanan BPJS Kesehatan itulah yang menyebabkan keuangan BPJS Kesehatan sempat defisit.
”Untuk nasabah-nasabah yang kaya dia seharusnya bisa menambah dengan mengkombinasikan urusan jaminan sosial BPJS dengan yang swasta dan yang bersangkutan harus membayar sendiri,” bebernya.
Baca: TKI Diwajibkan jadi Peserta BPJS, Ini Pentingnya
Sementara untuk masyarakat miskin, tetap bisa menggunakan BPJS Kesehatan dengan skema pembayaran dilakukan oleh pemerintah.
"Sedangkan yang miskin itu yang dibayarkan pemerintah on top, dari yang mendasar,” pungkasnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com