Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, risiko KLB Polio itu bisa terjadi karena masih rendahnya vaksinasi oral polio vaccine/OPV dan inactive polio vaccine/IPV di tiap daerah.
Menurutnya, virus polio mampu mengakibatkan kelumpuhan permanen karena menyerang sistem saraf sehingga kekuatan otot berkurang.
untuk terjadi KLB polio,” kata Maxi. Dikutip dari
, Sabtu (19/11/2022).
Maxi menuturkan, terjadi penurunan cakupan vaksin polio, baik OPV maupun IPV sejak 2 tahun terakhir. Pada tahun 2020, cakupan vaksinasi OPV mencapai 86,8 persen, kemudian menurun pada tahun 2021 menjadi 80,2 persen.
Dia juga tidak menampik jikalau ada banyak daerah dengan cakupan vaksinasi yang kurang dari 50 persen sejak tahun 2020.
”Sebelum pandemi lumayan ya, OPV 1 sampai (vaksin) OPV 4 ada 86,8 persen, sekali pun ada yang di bawah 50 persen di Kalimantan Sumatera, Aceh sejak tahun 2020 sudah rendah, Papua paling banyak, dan Kalimantan,” tuturnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com
Murianews, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada sebanyak 30 provinsi di Indonesia yang mencakup 415 kabupaten/kota yang berisiko tinggi masuk dalam kejadian luar biasa (KLB) Polio.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, risiko KLB Polio itu bisa terjadi karena masih rendahnya vaksinasi oral polio vaccine/OPV dan inactive polio vaccine/IPV di tiap daerah.
Menurutnya, virus polio mampu mengakibatkan kelumpuhan permanen karena menyerang sistem saraf sehingga kekuatan otot berkurang.
Baca: Pemerintah Tetapkan Polio Sebagai Kejadian Luar Biasa
”Ini kalau lihat 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota semua masuk kriteria
high risk untuk cakupan (vaksinasi) polio yang rendah, jadi indonesia ini
high risk untuk terjadi KLB polio,” kata Maxi. Dikutip dari
Detik.com, Sabtu (19/11/2022).
Maxi menuturkan, terjadi penurunan cakupan vaksin polio, baik OPV maupun IPV sejak 2 tahun terakhir. Pada tahun 2020, cakupan vaksinasi OPV mencapai 86,8 persen, kemudian menurun pada tahun 2021 menjadi 80,2 persen.
Dia juga tidak menampik jikalau ada banyak daerah dengan cakupan vaksinasi yang kurang dari 50 persen sejak tahun 2020.
Baca: Ditemukan Kasus Polio di Pidie Aceh, Bocah 7 Tahun Mendadak Lumpuh
”Sebelum pandemi lumayan ya, OPV 1 sampai (vaksin) OPV 4 ada 86,8 persen, sekali pun ada yang di bawah 50 persen di Kalimantan Sumatera, Aceh sejak tahun 2020 sudah rendah, Papua paling banyak, dan Kalimantan,” tuturnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com