Kemudian, Elon Musk juga memberikan dua pilihan kepada karyawannya, antara bekerja di bawah tekanan perusahaan dengan jam kerja yang ditentukan sendiri oleh Elon, atau memilih untuk mengundurkan diri dengan tiga kali gaji.
Mengutip dari CNN, Jumat (18/11/2022), dalam jajak pendapat di aplikasi tempat kerja Blind, yang memverifikasi karyawan melalui email kantor, sebagian karyawan mengambil opsi keluar dari pada harus bekerja ekstra keras.
Selain itu, Musk bertemu dengan beberapa karyawan top untuk mencoba dan meyakinkan mereka untuk tetap tinggal.
Meskipun tidak jelas berapa banyak karyawan yang memilih untuk tetap tinggal, angka tersebut menyoroti keengganan beberapa staf untuk tetap berada di perusahaan tempat Musk buru-buru memecat setengah karyawannya termasuk manajemen atas, dan dengan kejam mengubah budaya untuk menekankan jam kerja yang panjang dan waktu yang lama.
Perusahaan memberi tahu karyawan mereka akan menutup kantornya dan memotong akses lencana hingga Senin depan pada (21/11/2022). Seorang sumber mengatakan petugas keamanan mulai mengusir karyawan dari kantor pada Kamis malam.
Twitter, yang kehilangan banyak anggota tim komunikasinya, tidak menanggapi permintaan komentar. Dalam obrolan pribadi di Signal dengan sekitar 50 staf Twitter, hampir 40 orang memutuskan untuk keluar.Selain itu, di grup Slack pribadi untuk karyawan dan mantan karyawan Twitter, sekitar 360 orang bergabung dengan saluran baru berjudul 'PHK sukarela'. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com
Murianews, Jakarta – Karyawan media sosial Twitter amai-ramai mengancam akan keluar dari perusahaan. Hal ini setelah pemilik Twitter, Elon Musk memberikan ultimatum kepada karyawannya untuk bisa keberja lebih ekstra.
Kemudian, Elon Musk juga memberikan dua pilihan kepada karyawannya, antara bekerja di bawah tekanan perusahaan dengan jam kerja yang ditentukan sendiri oleh Elon, atau memilih untuk mengundurkan diri dengan tiga kali gaji.
Mengutip dari CNN, Jumat (18/11/2022), dalam jajak pendapat di aplikasi tempat kerja Blind, yang memverifikasi karyawan melalui email kantor, sebagian karyawan mengambil opsi keluar dari pada harus bekerja ekstra keras.
Baca: Twitter Resmi Jadi Milik Elon Musk
Selain itu, Musk bertemu dengan beberapa karyawan top untuk mencoba dan meyakinkan mereka untuk tetap tinggal.
Meskipun tidak jelas berapa banyak karyawan yang memilih untuk tetap tinggal, angka tersebut menyoroti keengganan beberapa staf untuk tetap berada di perusahaan tempat Musk buru-buru memecat setengah karyawannya termasuk manajemen atas, dan dengan kejam mengubah budaya untuk menekankan jam kerja yang panjang dan waktu yang lama.
Perusahaan memberi tahu karyawan mereka akan menutup kantornya dan memotong akses lencana hingga Senin depan pada (21/11/2022). Seorang sumber mengatakan petugas keamanan mulai mengusir karyawan dari kantor pada Kamis malam.
Baca: WhatsApp Down, Pengguna Malah Curhat di Twitter
Twitter, yang kehilangan banyak anggota tim komunikasinya, tidak menanggapi permintaan komentar. Dalam obrolan pribadi di Signal dengan sekitar 50 staf Twitter, hampir 40 orang memutuskan untuk keluar.
Selain itu, di grup Slack pribadi untuk karyawan dan mantan karyawan Twitter, sekitar 360 orang bergabung dengan saluran baru berjudul 'PHK sukarela'.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com