Menurutnya, dampak dari peperangan tersebut sangat merugikan bagi negara lain. Bahkan, dampak dari peperangan itu berakibat pada krisis energi dan krisis pangan.
”Kami harapkan dalam pertemuan dua hari ini agar semua negara G20 dan mitra untuk mendesak Rusia, karena Piagam PBB tidak memperkenankan membuat perubahan dengan paksaan. Batasan-batasan internasional harus dihormati, sehingga puncak KTT G20 hari ini dan besok diharapkan bisa mendorong hal itu,” kata Michel, dikutip dari
, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan krisis energi yang menyakiti masyarakat, dari Eropa hingga Asia. Hal itu pun berpengaruh pada dunia usaha, dan meningkatkan harga energi. Di sinilah pentingnya peran G20 untuk mendorong aksesibilitas dan harga energi yang terjangkau.
”Satu-satunya cara terbaik untuk mengakhiri krisis pangan dan energi adalah bagi Rusia untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal dan untuk menghormati Piagam PBB,” kata dia.
Dia melanjutkan, di Uni Eropa sendiri, sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina telah terjadi krisis pangan. Ada mobilisasi dana 8 miliar euro untuk mengatasi masalah pangan, terutama untuk negara berkembang. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNBCIndonesia.com
Murianews, Bali – Presiden Dewan Eropa Charles Michel dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, meminta agar semua negara yang tergabung dalam G20, mendesak Rusia agar menghentikan serangan ke Ukraina.
Menurutnya, dampak dari peperangan tersebut sangat merugikan bagi negara lain. Bahkan, dampak dari peperangan itu berakibat pada krisis energi dan krisis pangan.
”Kami harapkan dalam pertemuan dua hari ini agar semua negara G20 dan mitra untuk mendesak Rusia, karena Piagam PBB tidak memperkenankan membuat perubahan dengan paksaan. Batasan-batasan internasional harus dihormati, sehingga puncak KTT G20 hari ini dan besok diharapkan bisa mendorong hal itu,” kata Michel, dikutip dari
CNBCIndonesia.com, Selasa (15/11/2022).
Baca: Harapan Jokowi di G20, Menjadi Katalis Pemilihan Ekonomi yang Inklusif
Menurutnya, perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan krisis energi yang menyakiti masyarakat, dari Eropa hingga Asia. Hal itu pun berpengaruh pada dunia usaha, dan meningkatkan harga energi. Di sinilah pentingnya peran G20 untuk mendorong aksesibilitas dan harga energi yang terjangkau.
”Satu-satunya cara terbaik untuk mengakhiri krisis pangan dan energi adalah bagi Rusia untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal dan untuk menghormati Piagam PBB,” kata dia.
Baca: Buka KTT G20, Jokowi: Saatnya Kita Akhiri Perang
Dia melanjutkan, di Uni Eropa sendiri, sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina telah terjadi krisis pangan. Ada mobilisasi dana 8 miliar euro untuk mengatasi masalah pangan, terutama untuk negara berkembang.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNBCIndonesia.com