Hal itu dikatakan langsung oleh Joe Biden dalam kunjungannya di Bali untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Investasi yang dilakukan AS berbentuk kesepakatan antara ExxonMobil dengan Pertamina. Kerja sama akan menilai lebih lanjut pengembangan pusat penangkapan dan penyerapan karbon regional di Indonesia.
Kerja sama ini bakal membuat sektor-sektor di industri utama melakukan dekarbonisasi. Beberapa sektor tersebut antara lain, penyulingan, bahan kimia, semen, dan baja.
Mengutip dari CNNIndonesia.com, penurunan emisi karbon dalam investasi AS ini juga diklaim bakal memastikan peluang ekonomi bagi para pekerja Indonesia serta membantu cita-cita RI mencapai net-zero emisi pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Studi bersama yang dilakukan Pertamina dan ExxonMobil ini dilaporkan telah menemukan potensi kapasitas penyimpanan karbon sebesar 1 miliar ton di ladang minyak dan gas milik Pertamina. Kawasan itu disebut bisa menyimpan emisi RI secara permanen selama 16 tahun ke depan.
Selain itu, AS dan Indonesia juga sepakat untuk meluncurkan program Millennium Challenge Corporation (MCC) senilai US$698 juta untuk membantu mendukung pengembangan infrastruktur transportasi sadar iklim di lima provinsi RI serta tujuan pengembangan lainnya.Rincian dana dalam kerja sama program MCC tersebut adalah US$649 juta disumbang oleh AS dan US$49 juta sisanya dikucurkan oleh Pemerintah Indonesia.Saat Joe Biden datang ke Bali, Presiden Jokowi pun langsung menyambutnya dengan hangat.”Senang bertemu lagi dengan Anda (
), saya sangat senang menyambut Anda di Gedung Putih beberapa waktu lalu,” kata Biden merespons Jokowi. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com
Murianews, Bali – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara langsung melakukan investasi di Indonesia dengan nominal yang tidak sedikit, yakni US$2,5 miliar atau setara Rp38,82 triliun (asumsi kurs Rp15.529 per dolar AS) antara ExxonMobil dengan Pertamina.
Hal itu dikatakan langsung oleh Joe Biden dalam kunjungannya di Bali untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Investasi yang dilakukan AS berbentuk kesepakatan antara ExxonMobil dengan Pertamina. Kerja sama akan menilai lebih lanjut pengembangan pusat penangkapan dan penyerapan karbon regional di Indonesia.
Baca: Ketika Joe Biden Kagumi Tarian Bali
Kerja sama ini bakal membuat sektor-sektor di industri utama melakukan dekarbonisasi. Beberapa sektor tersebut antara lain, penyulingan, bahan kimia, semen, dan baja.
Mengutip dari CNNIndonesia.com, penurunan emisi karbon dalam investasi AS ini juga diklaim bakal memastikan peluang ekonomi bagi para pekerja Indonesia serta membantu cita-cita RI mencapai net-zero emisi pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Studi bersama yang dilakukan Pertamina dan ExxonMobil ini dilaporkan telah menemukan potensi kapasitas penyimpanan karbon sebesar 1 miliar ton di ladang minyak dan gas milik Pertamina. Kawasan itu disebut bisa menyimpan emisi RI secara permanen selama 16 tahun ke depan.
Baca: KTT G20, Jokowi Sebut 17 Kepala Negara Dipastikan Hadir
Selain itu, AS dan Indonesia juga sepakat untuk meluncurkan program Millennium Challenge Corporation (MCC) senilai US$698 juta untuk membantu mendukung pengembangan infrastruktur transportasi sadar iklim di lima provinsi RI serta tujuan pengembangan lainnya.
Rincian dana dalam kerja sama program MCC tersebut adalah US$649 juta disumbang oleh AS dan US$49 juta sisanya dikucurkan oleh Pemerintah Indonesia.
Saat Joe Biden datang ke Bali, Presiden Jokowi pun langsung menyambutnya dengan hangat.
”Senang bertemu lagi dengan Anda (
good to see you again), saya sangat senang menyambut Anda di Gedung Putih beberapa waktu lalu,” kata Biden merespons Jokowi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com