Jumat, 21 November 2025


Dalam keterangannya di persidangan, pada saat dirinya berada di titik penjemputan, yakni di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Ahmad mengaku berhenti di pintu belakang rumah tersebut. Hal ini lantaran bagian depan rumah, sudah ada dua mobil yang parkir.

”Sampai di dalam rumah saya kaget karena ramai dan banyak juga kamera,” kata Syahrul.

Karena tidak tahu, Ahmad kemudian menanyakan kepada salah satu orang yang ada di TKP tersebut. Dia bilang hendak membantu mengangkat orang yang sakit ke Ambulans yang dibawanya.

Baca: Kesaksian Sopir Ambulans yang Mengangkut Jenazah Brigadir J 

”Saya bilang, ‘yang sakit yang mana, Pak?’ Katanya ikutin saja. Saya ikuti police line. Lalu, saya terkejut di samping tangga ada jenazah,” ujarnya lagi.

Kemudian majelis hakim menanyakan kepada Ahmad apakah jenazah tersebut sudah berada di kantong atau tidak.

”Belum. Masih tergeletak berlumuran darah, Yang Mulia,” jawab Ahmad.Baca: Ibu Brigadir J Marah di Persidangan Kuat Ma`ruf”Setelah itu, apa yang Saudara lakukan setelah lihat ada jenazah?” tanya hakim lagi.”Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek, sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada, Yang Mulia,” ujar Ahmad. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler