Kamis, 20 November 2025


Dalam kesaksiannya, Ahmad diminta oleh Anggota Provos untuk tidak menyalakan rotator dan membunyikan sirine ambulans. Dia juga tidak emngetahui maksud tersebut, lantaran pemesan ambulans itu rupanya juga nomor yang tidak dikenal.

Ahmad bercerita, pada 8 Juli 2022 pukul 19.08 WIB lalu dia mendapat pesan dari orang tidak dikenal untuk melakukan live lokasi via WhatsApp.

Baca: Ibu Brigadir J Marah di Persidangan Kuat Ma`ruf

”Tanggal 8 (pukul) 19.08 WIB dikirimin share location lokasi penjemputan, lalu saya prepare menuju ke lokasi. Saya belum melihat belum masuki Maps, 19.13 WIB ada nomor tidak dikenal WhatsApp saya, nge-WhatsApp saya meminta share live lokasi, 19.14 WIB saya kirimkan share live location,” kata Ahmad dalam persidangan, Senin (7/11/2022).

Ahmad kemudian berangkat dari Pancoran Barat melalui Jalan Tegal Parang. Saat tiba di depan RS Siloam Duren Tiga, Ahmad menyebut ada seseorang menaiki motor dan mengetuk kaca ambulans.

”Kemudian saya jalan dari Tegal Parang menuju ke titik lokasi penjemputan. Sampai di Siloam Duren Tiga, ada orang tidak dikenal mengetuk kaca mobil,” kata Ahmad.
Ahmad mengaku disetop anggota Provos saat hendak masuk Kompleks Polri Duren Tiga. Anggota Provos itu memintanya tidak menyalakan rotator dan sirene ambulans.Baca: Kapolri Pastikan Sel Tahanan Tersangka Pembunuhan Brigadir J Tidak Istimewa”Beliau naik motor beliau masuk ke dalam kompleks, saya itu ada gapura ada salah satu anggota Provos. Saya disetop ditanya 'Mau ke mana dan tujuannya apa?'. (Saya jawab) 'Saya dapat arahan dari kantor saya untuk menjemput titik share location'. (Dibilang) 'Ya sudah, Mas, masuk saja nanti diarahkan. Minta tolong rotator ambulans dan sirene dimatikan',” kata Ahmad menirukan percakapannya saat itu dengan anggota Provos. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler