DPR Minta Usut Temuan 45 Tembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan
Murianews
Kamis, 3 November 2022 08:26:13
Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi III DPR RI fraksi NasDem Taufik Basari. Menurutnya, sejauh ini gas air mata menjadi sebab meninggalnya ratusan orang yang menonton pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 di Stadion kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
’’Hasil temuan Komnas HAM ini harus diperhatikan dan ditelusuri lebih lanjut. Kedua, hal ini berkaitan dengan kebutuhan akan akuntabilitas penggunaan gas air mata di dalam peristiwa Kanjuruhan,’’ kata Taufik, dikutip dari
Detik.com, Kamis (3/11/2022).
Baca: Tersangka Baru di Tragedi Kanjuruhan Bakal Bertambah, Siapa?Taufik mengatakan, masyarakat harus mengetahui jumlah personel kepolisian yang membawa gas air mata. Sehingga pengungkapan ini harus transparan agar masyarakat juga mengetahui kebenarannya.
’’Masyarakat juga harus tahu berapa personel yang membawa gas air mata, berapa gas air mata yang digunakan dan berapa gas air mata yang tersisa yang tidak digunakan,’’ tutur dia.
Menurutnya, hal ini penting untuk dijelaskan kepada publik sebagai bahan evaluasi ke depan dalam setiap proses pengamanan pertandingan sepak bola.
Taufik berharap tragedi Kanjuruhan ini menjadi bahan pembenahan Polri. Dia juga meminta penanganan tragedi ini dilakukan secara komprehensif.
Baca: TGIPF Sebut Proses Jatuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan Lebih Mengerikan’’Peristiwa tragedi Kanjuruhan ini harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembenahan Polri dan upaya mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri. Karena peristiwa Kanjuruhan ini pun juga berkontribusi untuk membuat, atau berkurangnya (kepercayaan) publik kepada Polri,’’ tutur Taufik. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Detik.com
Murianews, Jakarta – Hasil investigasi yang dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), terdapat 45 tembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Karena itu, DPR pun meminta agar temuan tersebut segera diusut tuntas.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi III DPR RI fraksi NasDem Taufik Basari. Menurutnya, sejauh ini gas air mata menjadi sebab meninggalnya ratusan orang yang menonton pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 di Stadion kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
’’Hasil temuan Komnas HAM ini harus diperhatikan dan ditelusuri lebih lanjut. Kedua, hal ini berkaitan dengan kebutuhan akan akuntabilitas penggunaan gas air mata di dalam peristiwa Kanjuruhan,’’ kata Taufik, dikutip dari
Detik.com, Kamis (3/11/2022).
Baca: Tersangka Baru di Tragedi Kanjuruhan Bakal Bertambah, Siapa?
Taufik mengatakan, masyarakat harus mengetahui jumlah personel kepolisian yang membawa gas air mata. Sehingga pengungkapan ini harus transparan agar masyarakat juga mengetahui kebenarannya.
’’Masyarakat juga harus tahu berapa personel yang membawa gas air mata, berapa gas air mata yang digunakan dan berapa gas air mata yang tersisa yang tidak digunakan,’’ tutur dia.
Menurutnya, hal ini penting untuk dijelaskan kepada publik sebagai bahan evaluasi ke depan dalam setiap proses pengamanan pertandingan sepak bola.
Taufik berharap tragedi Kanjuruhan ini menjadi bahan pembenahan Polri. Dia juga meminta penanganan tragedi ini dilakukan secara komprehensif.
Baca: TGIPF Sebut Proses Jatuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan Lebih Mengerikan
’’Peristiwa tragedi Kanjuruhan ini harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembenahan Polri dan upaya mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri. Karena peristiwa Kanjuruhan ini pun juga berkontribusi untuk membuat, atau berkurangnya (kepercayaan) publik kepada Polri,’’ tutur Taufik.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com