Mendag Sebut Desember Harga Kedelai akan Turun
Murianews
Senin, 31 Oktober 2022 10:33:42
Menurutnya, penurunan harga kedelai impor itu sudah terjadi pada bulan ini. Namun, untuk proses pengiriman sampai ke Indonesia, membutuhkan waktu sekitar 40 hari, sehingga kedelai baru sampai di Indonesia diperkirakan pada Desember mendatang.
’’Sebetulnya harga dunia-nya kan turun. Tapi pengirimannya itu kan 40 hari, jadi harga turun itu akan tiba Desember. Yang sekarang harga yang kemarin masih mahal,’’ ujarnya, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Senin (31/10/2022).
Baca: Kedelai Naik Lagi, Produsen Tahu di Grobogan MenjeritSebetulnya, ia melanjutkan harga kedelai impor saat ini turun dari negara asal. Namun, nilai rupiah terhadap dolar AS sedang melemah, yakni dari Rp14.500 menjadi Rp15.500 per dolar AS, sehingga terasa harga masih tinggi.
’’Tapi, harga turun, rupiah kita juga kan melemah kursnya. Karena kan kedelai ini 99 persen impor. Oleh karena itu, harganya Rp13 ribu per kilogram, ada yang lebih. Ini kan subsidinya Rp1.000, nah sekarang para pengusaha, Gakoptindo mengusulkan agar ada subsidi Rp2.000-Rp3.000,’’ imbuh Zulhas.
Menurut Zulhas, permasalahan harga kedelai impor dapat diringankan melalui skema berbagi subsidi bersama pemerintah daerah lewat Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 125 Tahun 2022 yang didalamnya menetapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) atas 11 komoditas.
Baca: Kedelai Mahal, Produsen Tahu di Kudus PHK KaryawanPangan pokok tertentu yang ditetapkan sebagai CPP meliputi beras, jagung, bawang, cabai, daging unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.’’Nah, tadi saya coba, kalau Rp1.000 memang sudah nggak nendang. Akhirnya, kita bisa Rp2.000, nanti apakah dari pusat bisa dengan perpres yang baru ini kan bisa juga dengan pemerintah daerah," jelasnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com
Murianews, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut jika harga kedelai di Indonesia akan mengalami penurunan pada Desember mendatang. Sehingga, masyarakat terutama produsen tempe dan tahu, harus bersabar apabila saat ini harga komoditas tersebut masih tinggi.
Menurutnya, penurunan harga kedelai impor itu sudah terjadi pada bulan ini. Namun, untuk proses pengiriman sampai ke Indonesia, membutuhkan waktu sekitar 40 hari, sehingga kedelai baru sampai di Indonesia diperkirakan pada Desember mendatang.
’’Sebetulnya harga dunia-nya kan turun. Tapi pengirimannya itu kan 40 hari, jadi harga turun itu akan tiba Desember. Yang sekarang harga yang kemarin masih mahal,’’ ujarnya, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Senin (31/10/2022).
Baca: Kedelai Naik Lagi, Produsen Tahu di Grobogan Menjerit
Sebetulnya, ia melanjutkan harga kedelai impor saat ini turun dari negara asal. Namun, nilai rupiah terhadap dolar AS sedang melemah, yakni dari Rp14.500 menjadi Rp15.500 per dolar AS, sehingga terasa harga masih tinggi.
’’Tapi, harga turun, rupiah kita juga kan melemah kursnya. Karena kan kedelai ini 99 persen impor. Oleh karena itu, harganya Rp13 ribu per kilogram, ada yang lebih. Ini kan subsidinya Rp1.000, nah sekarang para pengusaha, Gakoptindo mengusulkan agar ada subsidi Rp2.000-Rp3.000,’’ imbuh Zulhas.
Menurut Zulhas, permasalahan harga kedelai impor dapat diringankan melalui skema berbagi subsidi bersama pemerintah daerah lewat Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 125 Tahun 2022 yang didalamnya menetapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) atas 11 komoditas.
Baca: Kedelai Mahal, Produsen Tahu di Kudus PHK Karyawan
Pangan pokok tertentu yang ditetapkan sebagai CPP meliputi beras, jagung, bawang, cabai, daging unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.
’’Nah, tadi saya coba, kalau Rp1.000 memang sudah nggak nendang. Akhirnya, kita bisa Rp2.000, nanti apakah dari pusat bisa dengan perpres yang baru ini kan bisa juga dengan pemerintah daerah," jelasnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com