– Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy minta kepada jajaran kepolisian untuk menyelidiki adanya unsur pidana dalam kasus gagal ginjal akut misterius yang menjangkiti anak-anak.
Menurutnya, pengusutan itu sangat penting untuk memastikan ada dan tidaknya kasus pidana dalam peristiwa tersebut. Sebab, hal ini berkaitan dengan nyawa manusia, nyawa anak-anak Indonesia.
”Pengusutan terbilang penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus. Di samping itu, angka kejadian gagal ginjal akut misterius dianggap sudah mengancam upaya pembangunan SDM khususnya perlindungan terhadap anak,” ungkapnya, dikutip dari
, Sabtu (22/10/2022).
Sementara Kementerian Kesehatan mencatat kasus gagal ginjal akut misterius mencapai 241 kasus di 22 provinsi. Dari total kasus, sebanyak 55 persen atau 133 pasien dilaporkan meninggal.
Pasien rata-rata mengeluhkan demam (202 pasien), kehilangan nafsu makan (123 pasien), malaise (119 pasien), mual (129 pasien), muntah (120 pasien), ISPA (108 pasien), diare (70 pasien), nyeri bagian perut (62 pasien), dehidrasi (51 pasien), pendarahan (15 pasien).
Selain itu 71 pasien mengeluhkan anuria (ginjal tidak produksi urine) dan sebanyak 40 pasien mengeluh oliguria (volume urine menurun).”Pasien masuk rumah sakit, cepat sekali kondisinya memburuk, turun drastis dan 55 persen meninggal dunia," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: CNNIndonesia.com
[caption id="attachment_231841" align="alignleft" width="880"]

Menko PMK Muhadjir Effendy (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy minta kepada jajaran kepolisian untuk menyelidiki adanya unsur pidana dalam kasus gagal ginjal akut misterius yang menjangkiti anak-anak.
Menurutnya, pengusutan itu sangat penting untuk memastikan ada dan tidaknya kasus pidana dalam peristiwa tersebut. Sebab, hal ini berkaitan dengan nyawa manusia, nyawa anak-anak Indonesia.
”Pengusutan terbilang penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus. Di samping itu, angka kejadian gagal ginjal akut misterius dianggap sudah mengancam upaya pembangunan SDM khususnya perlindungan terhadap anak,” ungkapnya, dikutip dari
CNNIndonesia.com, Sabtu (22/10/2022).
Baca: Jangan Panik, Gagal Ginjal Akut Misterius Masih Bisa Disembuhkan
Sementara Kementerian Kesehatan mencatat kasus gagal ginjal akut misterius mencapai 241 kasus di 22 provinsi. Dari total kasus, sebanyak 55 persen atau 133 pasien dilaporkan meninggal.
Pasien rata-rata mengeluhkan demam (202 pasien), kehilangan nafsu makan (123 pasien), malaise (119 pasien), mual (129 pasien), muntah (120 pasien), ISPA (108 pasien), diare (70 pasien), nyeri bagian perut (62 pasien), dehidrasi (51 pasien), pendarahan (15 pasien).
Baca: BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius
Selain itu 71 pasien mengeluhkan anuria (ginjal tidak produksi urine) dan sebanyak 40 pasien mengeluh oliguria (volume urine menurun).
”Pasien masuk rumah sakit, cepat sekali kondisinya memburuk, turun drastis dan 55 persen meninggal dunia," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: CNNIndonesia.com